Jika Aimee ingin meminta Zack mundur. Hal itu tidak mungkin Zack lakukan.
Tapi jika Aimee ingin Zack membantunya mundur dan tidak terlibat langsung dalam proyek. Zack tentu akan membantunya dengan maksud baik.
Tapi, Alfin yang sudah mempertimbangkan berbagai aspek. Akankah mendengarkan Zack?
Terus mengawasi Alfin dan membaca ekspresinya.
Alfin menolak.
"Aku tidak bisa, Zack."
Bersikap akrab. Ini pertama kalinya Alfin memanggil nama Zack tanpa embel-embel.
Namun, Zack yang tahu kedatangannya akan percuma. Tetap terus mencoba segala kemungkinan.
"Kenapa?" tanya Zack membutuhkan alasan.
Sadar Alfin adalah atasan yang malas. Zack cukup kesal mengetahui fakta bahwa Alfin memegang andil besar dalam proyek pertama Zack.
"Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya. Aku percaya pada kemampuan Aimee," ungkap Alfin seolah tahu banyak soal Aimee. Padahal Zack yakin, Alfin hanya sedang berusaha melepaskan tanggung jawabnya.
Alfin melanjutkan.
"Aku tahu dia sangat spontanitas. Terkadang ceroboh dan selebor. Hingga sulit untuk diberi pekerjaan berat."
Zack semakin menekan kuat keningnya.
"Anda tahu dia seperti itu. Tapi Anda masih saja memberikan pekerjaan ini padanya?"
"Ya. Karena Aimee sudah bekerja padaku selama 4 tahun. Jadi bagaimana mungkin aku bisa tahu?" jawab Alfin.
Zack menyanggah.
"Aku bukan bertanya soal bagaimana Anda bisa mengetahuinya. Tapi yang saya tanyakan adalah, Anda sudah tahu bagaimana kemampuan Aimee. Tapi Anda masih melimpahkannya pekerjaan sepenting ini?" komplain Zack.
Mulai tidak mengerti jalan pikiran Alfin.
Tahu Alfin senang berbuat semaunya dan berubah-ubah. Zack tidak pernah tahu kalau Alfin ternyata sebodoh ini.
Melepaskan pekerjaan penting pada orang amatiran.
Aimee ternyata memang sesuai dengan dugaan Zack, perihal tidak kompeten?
Menghela napas lelah dan menatap lebih serius.
"Anda tidak takut aku mengaduhkan masalah ini pada Tuan Harry?" gertak Zack.
Sadar dan tahu kalau Alfin sangat takut dan menghormati Harry.
Alfin terkekeh mendengar gertakan Zack.
"Wait. Jangan terlalu terbawa perasaan tidak senang dan menjadi emosi!" imbuh Alfin.
"Aku tahu proyek ini sangat penting untukmu. Begitu juga dengan Harry. Karena itu aku ingin memberikan keuntungan bagi semua orang. Karena apa?" ucap Alfin masih tenang.
"Karena seperti yang sudah pernah aku sampaikan. Aku akan mengawasi Aimee dari belakang. begini-begini aku pintar loh! Dalam hal mengurus proyek terutama pembangunannya!"
Terdiam sejenak. Zack menyetujui kesombongan Alfin.
Karena bukan tanpa alasan Harry memberikan pekerjaan penting ini pada Alfin.
"Tapi, tetap saja. Anda tidak bisa melimpahkan pekerjaan itu padanya!" ucap Zack tegas.
Alfin menghela napas kesal karena Zack tidak berbeda jauh keras kepalanya dari Aimee. Sehingga mungkinkah suatu saat mereka akan cocok dan ditakdirkan bersama meski hanya dalam sebuah proyek?
"Aimee masuk dalam kandidat salah satu karyawan yang akan dipecat tahun ini," tukas Alfin tanpa kalimat pembuka yang lebih tepat.
Zack mengerutkan keningnya.
Tidak mengerti kenapa arah pembicaraan berganti dan mana membahas masalah intern yang genting dari sudut pandang tertentu.
Zack menatap Alfin lurus.
"Apa maksud Anda? Kita tidak sedang membicarakan soal.."
Berhenti sejenak dan merespon lebih heboh.
"Aimee yang menjadi salah satu kandidat?" ulang Zack.
"Ya. Dan itu sudah diputuskan matang-matang jika dia tidak memberikan kontribusi yang lebih baik daripada selama ini."
Zack memberikan tatapan menyindir.
"Dan baru sekarang Anda ingin bersikap seperti bos yang baik?"
"Kau sangat pintar, Zack." Ucap Alfin bangga.
Zack sama sekali tidak tersentuh.
"Aku memang ingin mencoba menjadi bos yang baik dan menebus kesalahanku selama ini. Tidak ingin menyulitkannya dan.."
Melihat tatapan dingin Zack. Alfin mengoreksi pernyataannya.
"Oke. Aku memang masih terus menyulitkannya dengan proyek baru ini. Tapi, aku melakukan ini karena aku ingin memberikannya kesempatan untuk merubah keadaan."
Zack menyindir.
"Padahal Anda bosnya. Tapi Anda tidak bisa berbuat banyak dan menghentikan pemecatan?" selidik Zack.
Mengangguk setuju dan menunjukkan tatapan kekecewaan.
"Kau benar. Dan itu sebabnya aku merasa menjadi bos yang sangat tidak berguna, meski aku mendapat jabatan tinggi."
"Tidak bisa mempekerjakan karyawanku dan membayar mereka sesuai keinginanku karena aturan perusahaan. Aku juga tidak bisa mempertahankan mereka jika pusat mengatakan kalau orang-orangku harus berhenti."
Zack tidak ingin menunjukkan simpatik tapi dia terus mendengarkan.
"Karena itu, aku juga butuh bantuanmu untuk menyukseskan proyek ini!" ungkap Alfin.
Menatap ngeri dan tidak percaya. Zack ingin menyumpal mulut Alfin, jika dia mampu.
"Sudah pernah melakukan kesalahan sebanyak 10 kali dalam 6 bulan terakhir dan 2 kali kesalahan fatal ketika kesalahan itu tidak bisa diperbaiki. Aimee menjadi kandidat terkuat diberhentikan secara sepihak oleh perusahaan karena aturan itu sudah tertulis dalam kontrak kerjanya!"
Waw!
"Lalu, hal yang lebih mengejutkan adalah Aimee sudah melakukan itu selama 6 bulan berturut-turut selama dia masuk kerja!"
Zack menunjukkan keterkejutannya.
Dan termasuk hebat jika Aimee bisa bertahan selama 4 tahun di perusahaan ketat Theodore!
Zack melipat tangannya di depan dada.
"Jadi, Anda meminta saya untuk ikut bersimpati pada nasib karyawan Anda?"
Alfin meringis.
Terlepas Zack orang luar karena belum ada banyak orang yang tahu hubungan masa lalu Zack dengan Aimee.
Alfin mengira Zack akan luluh mendengar cerita sedih Aimee.
"Sekarang begini saja. Aku akan tetap terlibat dalam proyek ini tapi tidak secara langsung. Akan tetap mengeksekusi bagian akhirnya dan mendorong Aimee dari belakang ketika dia menemukan kesulitan."
Zack menyindir Alfin.
"Lalu, apa bedanya dengan permintaan anehmu kemarin?"
***