Jika mengingat lagi bagaimana Aimee lebih sering gagal dan sembrono. Aimee sering merasa pekerjaan sekretaris, mungkin tidak cocok dengannya.
Tapi dia butuh pekerjaan ini karena gaji dan tunjangan perusahaan selalu diberikan dalam jumlah besar melebihi ekspektasi para pekerja.
Bertahan dan terus mengikuti alur adalah satu-satunya yang bisa Aimee lakukan selama ini. Karena dia begitu membutuhkan pekerjaan ini.
Berpisah dari keluarganya setelah bercerai. Lantaran seluruh keluarganya tidak setuju Aimee menikah dengan Zack.
Aimee tidak bisa memberanikan dirinya lagi untuk pulang dan mengemis empati dari mereka.
Berusaha dan mencoba mandiri dengan lepaskan seluruh masa lalunya. Kemudian berkomitmen pada kesendirian.
Aimee. 30 tahun. Tampil menjadi wanita karir yang kurang berkompeten. Tapi bisa melewati semua kesulitannya selama ini dengan baik.
Tidak menyerah dan terus mengembangkan keberuntungannya untuk berlindung di bawah perusahaan Theodore yang setelah sekian lama sudah tidak pernah memecat karyawan.
Secara tidak terduga, sistem itu kini dihapuskan.
Direkonstruksi dan dipertimbangkan ulang, bagaimana seluruh hasil kerja sang pekerja beserta jasanya bagi perusahaan.
Bisa dikatakan, Aimee termasuk karyawan yang beruntung karena masih bisa bertahan hingga sekarang. Meskipun dia mungkin berada jauh dari kemampuan pekerja amatiran.
Patuh pada Alfin, sang bos yang berdiri tepat di atas naungannya.
Kini, kita lebih baik kembali pada situasi genting apa yang menghimpit Aimee di depan mata.
Duduk dengan gelisah di depan dua pria dan seorang asisten wanita.
Keseimbangan ini tidak membuat Aimee merasa jauh lebih baik karena perasaannya saat ini sedang campur aduk. Tumpang tindih dan terbakar.
Bertemu lagi dengan Zack setelah sekian lama. Aimee mengakui perubahaan Zack sangat drastis. Paras dan sifat yang mungkin masih sama.
Tapi penampilan dan cara berpakaian Zack berubah total. Sikapnya juga lebih terlihat elegan. Meski Zack yang dulu selalu menjaga tata kramanya di depan orang lain dengan sangat baik.
Zack yang Aimee kenal dulu, jarang menjaga penampilannya sesempurna ini.
Hanya tampil biasa karena Zack memang adalah seorang pekerja kantoran biasa dengan kemahirannya sebagai IT.
Lalu kini, Zack sudah bisa membangun perusahaan IT sendiri dari hasil jerih payahnya selama lima tahun?
Bisa dikatakan waktu yang panjang, tapi juga singkat.
Zack bisa membuat peruntungan Aimee selama lima tahun setelah perceraian, seperti sebuah ampas kopi yang tidak berguna setelah digunakan.
Hanya bekerja sebagai sekretaris perusahaan besar. Dari pekerjaan Aimee dulu, yang hanya seorang asisten HRD perusahaan menengah.
Peningkatan jabatan memang terlihat kontras. Karena saat ini Aimee adalah sekretaris wakil direktur. Tapi peningkatannya tidak bisa dibandingkan Zack.
Menjadi salah satu pebisnis yang berkompeten.
Aimee masih ingat bagaimana salah satu teman kerjanya, Doren. Berkomentar soal Zack setelah dia pulang dari perusahaan Empires Mad ( nama perusahaan IT Zack ) untuk mengatur jadwal pertemuan mereka hari ini.
"Kau sangat sial, Aimee!" ucap Doren dengan sangat bangga ketika dia berhasil bertemu dengan bos Empires Mad dan mendapatkan kesepakatan.
"Kau rugi besar karena tidak bisa bertemu langsung dengan salah satu bos tampan yang membuatku terlena. Enggan beranjak pergi dari perusahaannya meski urusan kami telah selesai! Aku sungguh dibuat tidak bisa berpaling darinya!"
Aimee mengedipkan matanya.
Jarang melihat Doren begitu menyanjung penampilan seorang pria.
Bos Empires Mad ternyata sangat mempesona?
Padahal Aimee yang diminta oleh Alfin untuk mengatur pertemuan dengan Mr. Mael dari Empires Mad.
Dan entah bagaimana Alfin bisa terus menggunakan nama Mael bila dibanding nama Zack. Aimee yang berhalangan pergi karena situasi tertentu, akhirnya meminta bantuan Doren untuk menggantikannya datang ke perusahaan baru namun berkembang milik Zack.
Meminta Doren untuk datang langsung ke perusahaan Empires Mad. Siapa yang akan mengira kedatangan Doren disambut terbuka dan dipertemukan langsung dengan bos perusahaan.
Padahal pertemuan antar sekretaris yang seharusnya terjadi.
Doren berulang kali memuji ketampanan Zack.
Tidak menyebutkan namanya secara langsung. Sehingga Aimee tidak pernah berpikir bahwa pria yang sedang Doren bicarakan adalah Zack.
"Dia sangat tampan! Termasuk dalam jajaran pria sempurna ke-sekian yang aku temui. Setelah Harry Miles dan Alfiano Gennaldy!"
Aimee sempat menautkan alisnya ketika mendengar nama Alfiano.
Benar jika pria itu termasuk tampan.
Tapi, jika disejajarkan dengan Harry Miles sang bintang besar yang begitu mencintai istrinya melebihi dirinya.
Cocokkah, jika Alfin disandingkan dengannya?
Pria dengan ratusan masalah.
Terlebih lagi, setelah sekarang Aimee sadar siapa bos perusahaan Empires. Aimee semakin merasa perbandingan mereka terlalu jauh.
Zack tidak pernah mencintai Aimee seperti Harry mencintai istrinya, Cleo.
Zack tidak pernah memperlakukan Aimee dengan lembut seperti Harry memperlakukan Cleo dengan spesial.
Dan Zack tidak pernah..
Stop, Aimee!
Itu adalah masa lalu dan kau tidak perlu mengingatnya lagi!
Namun, Aimee menyesal dulu dia terus menganggap pernyataan Doren seperti angin lalu dan tidak segera mencari tahu lebih rinci siapa itu Mr. Mael!
Dan kenapa Alfin terus menyebut nama Mael, alih-alih Zaviero atau Zack?!
Merasakan ini adalah cobaan baru bagi Aimee.
Aimee mungkin akan menanyakannya suatu saat, dan bukan sekarang.
Kata-kata Doren kembali terngiang-ngiang dalam benak Aimee.
"Dengan wajah oblong atau segi panjang dan rahang yang tegas, bos perusahaan Empires Mad berhasil membuatku terhipnotis dan betah berlama-lama duduk cantik di depannya!"
Tapi apa yang Aimee rasakan saat ini?
Merasa kursinya berduri dan dia tidak betah untuk terus berlama-lama duduk di depan bos Empires.
Suara Alfin lagi-lagi membuyarkan lamunannya.
"Senang bisa bertemu denganmu, Mr. Mael." Sapa Alfin dengan ceria seperti biasa.
Dan tidak mungkin juga merasakan apa yang Aimee rasakan sekarang ini.
***