webnovel

MARRY AN IMAGINARY HUSBAND

"Queen Ametsa, maukah kau menikah denganku?" Seorang pria berdiri kokoh di hadapannya dengan memakai pakaian seperti pangeran. Ametsa menutup mulutnya dengan kedua tangan, matanya berkaca-kaca, karena tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya saat ini. "K-kau kembali?!" Pria di hadapannya itu tersenyum, lalu berjalan mendekat ke arahnya dengan sebuah cincin yang berada dalam genggamannya itu. "Sudah lama aku menantikan semua ini, kupikir kau tidak akan pernah kembali. Atau, mungkin kita tidak ditakdirkan untuk bersama karena kau dan aku berada di dunia yang berbeda." Ametsa melihat pria di hadapannya secara nyata dan seperti manusia yang seutuhnya. Gadis itu benar-benar tidak menyangka dengan semua yang terjadi saat ini. "Tidak masalah untukku, kau akan tetap menjadi cinta terakhirku. Ametsa, maukah kau menjadi ratu untukku?" *** Bermimpi bertemu dengan seorang pria yang tidak pernah diketahui wajahnya membuat Ametsa merasa penasaran. Diperlakukan istimewa membuat gadis itu terkadang merasa gila, karena perasaan yang dimilikinya.Berkencan adalah solusi baginya untuk menemukan siapa sebenarnya pria yang selalu datang ke dalam mimpinya. Tujuan utama Ametsa, yaitu menggenggam tangan setiap pria yang melakukan kencan dengannya. Hingga pada pertemuannya dengan seorang pria ke sepuluh membuat Ametsa merasa sulit untuk mempercayainya, bahwa ternyata sosok yang selalu memperlakukannya seperti ratu ada di hadapannya. Sejak saat itu Ametsa tidak pernah menghubunginya lagi dan berusaha menghindari sosok pria tersebut. Namun, pada suatu ketika takdir kembali mempertemukannya dengan cara yang sangat berbeda. Dari sanalah kisah mereka dimulai dengan seorang pria yang memperjuangkan Ametsa, gadis muda yang tidak percaya dengan adanya dunia berbeda. Art by Pinterest

giantystory · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
281 Chs

TAKUT TERULANG KEMBALI

Ametsa langsung terdiam mematung di tempatnya setelah mendengar pertanyaan yang baru saja terlontar dari seseorang yang berada di sampingnya sehingga kini gadis tersebut tersenyum.

"Itu ... hanya teman saja," jawabnya yang membuat Daniel langsung menghela nafas lega.

"Oh, baguslah kalau begitu. Kupikir kau ada hubungan dekat dengan dia, karena sejak aku kembali ke sana, dia selalu memerhatikanku."

Mendengar itu membuat Ametsa langsung tersenyum canggung. Gadis tersebut menghela nafas sebelum akhirnya kembali menatap jalanan raya yang ternyata malam ini begitu ramai.

"Ametsa," panggilnya yang membuat gadis di sampingnya kembali menoleh. "Maukah kau pergi ke suatu tempat?"

"Boleh saja," sahut Ametsa sembari tersenyum.

"Baiklah," ujar Daniel tersenyum. "Tapi, apakah kau yakin tidak akan ada masalah? Maksudku, temanmu itu ..."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com