webnovel

MARRY AN IMAGINARY HUSBAND

"Queen Ametsa, maukah kau menikah denganku?" Seorang pria berdiri kokoh di hadapannya dengan memakai pakaian seperti pangeran. Ametsa menutup mulutnya dengan kedua tangan, matanya berkaca-kaca, karena tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya saat ini. "K-kau kembali?!" Pria di hadapannya itu tersenyum, lalu berjalan mendekat ke arahnya dengan sebuah cincin yang berada dalam genggamannya itu. "Sudah lama aku menantikan semua ini, kupikir kau tidak akan pernah kembali. Atau, mungkin kita tidak ditakdirkan untuk bersama karena kau dan aku berada di dunia yang berbeda." Ametsa melihat pria di hadapannya secara nyata dan seperti manusia yang seutuhnya. Gadis itu benar-benar tidak menyangka dengan semua yang terjadi saat ini. "Tidak masalah untukku, kau akan tetap menjadi cinta terakhirku. Ametsa, maukah kau menjadi ratu untukku?" *** Bermimpi bertemu dengan seorang pria yang tidak pernah diketahui wajahnya membuat Ametsa merasa penasaran. Diperlakukan istimewa membuat gadis itu terkadang merasa gila, karena perasaan yang dimilikinya.Berkencan adalah solusi baginya untuk menemukan siapa sebenarnya pria yang selalu datang ke dalam mimpinya. Tujuan utama Ametsa, yaitu menggenggam tangan setiap pria yang melakukan kencan dengannya. Hingga pada pertemuannya dengan seorang pria ke sepuluh membuat Ametsa merasa sulit untuk mempercayainya, bahwa ternyata sosok yang selalu memperlakukannya seperti ratu ada di hadapannya. Sejak saat itu Ametsa tidak pernah menghubunginya lagi dan berusaha menghindari sosok pria tersebut. Namun, pada suatu ketika takdir kembali mempertemukannya dengan cara yang sangat berbeda. Dari sanalah kisah mereka dimulai dengan seorang pria yang memperjuangkan Ametsa, gadis muda yang tidak percaya dengan adanya dunia berbeda. Art by Pinterest

giantystory · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
281 Chs

PERTENGKARAN KECIL ITU KEMBALI TERJADI

Mendengar itu membuat seseorang yang berada di hadapannya tersebut menghela nafas sejenak sebelum akhirnya memalingkan wajahnya ke arah lain dengan senyum manisnya tersebut. Hal tersebut juga yang membuat Jilly pada akhirnya menganggukkan kepala sebelum akhirnya membalas senyumannya itu.

"Ya sudah, sebaiknya kau segera membersihkan tubuhmu."

Shana menganggukkan kepalanya tersenyum dengan apa yang baru saja dikatakan oleh seseorang yang berada di hadapannya saat ini sehingga kini gadis tersebut mulai melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi meninggalkan Jilly yang saat ini sedang memandang kepergiannya tersebut.

"Maaf karena aku belum bisa memberitahumu lebih dulu, apa yang harus ku lakukan sekarang?"

Kemudian ponselnya berdering membuat Jilly langsung menolehkan kepalanya ke samping di mana ponselnya tersebut berada sebelum akhirnya laki-laki itu memutuskan untuk menjawab panggilannya itu.

"Halo," ujar Daniel di seberang sana.

"Ada apa?"

"Dimana kau sekarang?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com