"Kamu bilang kalau dia sudah mati?" tanyanya. Menegaskan kalimat yang diucapkan oleh istrinya tadi.
Lova menghela nafas. "Tidak bisa kah kita tidak membicarakan dia?" Dia mulai muak sekarang. "Aku benar-benar tidak ingin membicarakannya."
"Aku tidak akan curiga Jika kamu malah menceritakan semuanya tanpa ada beban begini," kata Pritam. "Namun karena kamu bersikap aneh setelah kita membahas tentang mantan kekasihmu, maka aku harus benar-benar membahasnya sekarang," tandasnya.
Lova menghela nafas lagi. Dia mencoba untuk menolak pembicaraan mereka pagi ini. "Kamu juga harus berangkat kerja dan aku tidak ingin kamu terlambat di minggu pertama seperti ini," katanya.
"Aku adalah bosnya. Jika aku terlambat tidak akan ada yang memarahiku atau memecatku. Itu adalah perusahaan itu dan aku bisa melakukan apa yang aku inginkan di sana."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com