***
Devan bilang ini undangan pertunangan teman nya. Di adakan di Resort yang aku tempati sekarang.
Acara jam 2 siang dan Devan belum kembali sejak 1 setengah jam yang lalu.
Ia bilang ada urusan sebentar dan malah ada beberapa orang datang mengaku sebagai designer dan penata rias.
Yang membuat ku tercengang penata rias ini adalag Angeline, salah satu penata rias terbaik di Singapore.
Kalau masalah Make-up dan menata Rambut untuk acara pesta aku masih bisa, tapi mungkin ini acara pertunangan teman dekat nya Devan tidak mau aku tampil terlalu biasa. Tapi harus pakai jasa Angeline? Aku takjub sampai hanya bisa melongo dan menurut saja saat penata rias ini mempoles wajah ku dan beberapa lain nya menata rambut ku. Gerakan mereka cukup cepat namun sangat profesional. Bahkan aku sendiri kaget melihat wajah ku lebih menonjol disana. Make up nya tidak berat tapi sangat mengesan kan. Jadi pengen selfie terus tapi malu juga sama orang-orang ini. Kesan nya udikan.
" You are very beautiful Mrs. Hurmous.." Kata wanita ini sambil menatapi hasil karya nya di cermin.
" Thanks.. " Jawab ku
Tak berhenti disana. Aku berdecak kagum melihat gaun indah yang di pakaikan di tubuh ku. Warna nya pink soft combi hijau soft dengan taburan batu batu permata Berwarna perak, seperti mahkota kecil di kepala ku. Dan gaun ini sangat cocok di tubuh ku dan membuat ku benar benar menjadi seperti puteri raja.
Aku sampai mematut di cermin berulang kali. Sangat indah jika aku secantik ini di pesta pernikahan ku.
Sayang aku tidak punya kesempatan mengadakan pesta waktu itu. Devan menutupi pernikahan kami karena alasan Jordan.
Pintu di ketuk.
Kulihat salah satu dari orang disini membuka kan pintu.
Seseorang masuk dengan Stelan Jas berwarna Abu metalik. Wajah nya familiar dengan wajah cerah dan senyum khas.
Aku bengong melihat Dave ada di sana, Apa dia juga akan mehadiri pesta teman Devan, kakak nya.
" Little katty...." Sapa Dave berteriak dan sangat kurindukan. Tangan nya melambai lalu ia masuk dengan serakah.
Aku ikut menjerit kaget. Sungguh ini kejutan bisa melihat Dave lagi, walau belum sebulan dia balik ke Jakarta.
Dengan sangat gembira kami berpelukan seperti teletubbies, berputar putar dan menjerit jerit melupakan umur kami yang sudah tidan anak kecil lagi.
" Kenapa kamu ada disini?" Cecar ku dengan semangat.
" Yaaa lagi ikut kondangan aja! Jawab nya dengan nada panjang. Oh ya..
Dave mengeluarkan sesuatu dari balik pinggang nya.
Sebuah kotak perhiasan ia lalu membuka nya.
Tampak kalung cantik dari emas putih dengan bandul permata berwarna violet bening bercampur warna putih gading, sangat cantik bahkan aku terpana untuk beberapa saat. Permata nya menghinoptis ku untuk beberapa saat.
" Devan titip ini! Mungkin dia akan memberikan nya langsung sambil membungkuk dengan romantis, tapi dia bakal ngamuk kalau gua kasih duluan ke elo.." Kata Dave dengan suara jahil.
" Jadi..?
" Biariin, paling ntar dia ngamuk aja..dan asal loe tau Ini, permata langka dari Kanada , Poudrette. Harga nya fantasis.. Karena ini gue bertaruh banyak hal disana. Dan gue berhasil membawa nya pulang.. Jaga baik-baik, walau dari uang Devan, tapi pengorbanan gue luarrrr biasa disana" Cicit Dave dengan nada bangga. Senyum nya selebar bulan sabit.
" Terimakasih Dave.." Kata ku merasa tersentuh. Kupeluk lagi Dave dengan kasih sayang.
" Gue yang pakai kan ya..." Dave minta ijin lalu ku persilahkan ia memakaikan kalung cantik itu keleher ku. Kulihat di pantulan cermin kalung ini membuat ku jadi tambah sempurna.
" Gimana... Kalung nya secantik elo Kucing liar... , "
Ku sikut Dave sambil tertawa, ia masih saja suka memanggil ku kucing liar.
" By the way, kita udah telah 5 menit, yukkk..."
Dave memasang badan membuka tangan nya sedikit
" Jalan? Tapi aku nunggu Devan..
" Dia sudah didepan, kali ini dia mengizinkan aku sebagai pendamping mu sementara"
Tanpa rasa curiga aku mengiyakan nya saja dan mengamit lengan Dave.
Kami berjalan seperti pasangan yang menuju Altar.
Dan ketika di luar Cottage aku kaget dengan banyak taburan bunya mawar di atas karpet merah. Tersusun sangat detail mengikuti pola tangga dan jalan.
" Ini kenapa banyak bunga...???
Kulihat Dave dengan tanda tanya besar, ia hanya terus tersenyum sambil mengendikan bahu.
Perlahan kami menuruni tangga cottage mengikuti karpet merah yang terus membentang disepanjang jalan. Dan keanehan juga terlihat di sekitar. Banyak Pria-wanita berseragam serupa mirip warna gaun ku tapi aku lebih menonjol. Aneh nya lagi mereka seperti sedang menyambut ku. Tatapan dan senyum mereka membuat ku linglung, terpancar sambutan dimata mereka.
Makin kesini dan dekat. Kulihat ada gerbang bunga besar melingkar dengan megah dan cantik, ada beberapa layang layang menari nari di langit dengan berwarna senada.
Disana tampak acara pesta berlangsung terlihat lebih banyak tamu tamu dan orang orang berpakaian sama. Juga para undangan dengan pakaian mereka masing masing yang rapi.
Tapi mata ku sempat melihat ke pesisir sana yang di jaga banyak pria kekar mengenakan kaos hijau dan celana tentara lengkap dengan kacamata hitam dan itu mirip Dave, yang notabeni adalah prajurit. Mereka tampak menjaga tempat itu, kaki ku sampai berhenti dengan tanda tanya besar. Apa acara ini perlu di jaga sedemikian rupa?
Dave menarik ku supaya kembaki berjalan di dalam karpet itu. Aku mebgikuti nya hingga mata ku kembali beralih ke beberapa orang yang terasa familiar di dekat sana. Ada dua makhluk wanita dengan gaun cantik. Salah satu nya melompat lompat memanggil nama ku, satu nya hanya melambaikan tangan dengan anggun dan senyum lebar nya terlihat jelas.
Mereka memakain riasan tipis tapi aku kenal betul 2 sahabat ku itu. Susan dan Nita, dan mereka sangat cantik.
"Bagaimaba bis-
Tanda tanya ku tak ada habis nya setelah melihat papan bunga ucapan selamat dekat gerbang.
" Happy Anniversary Mr & Mrs Hurmous yang ke-3"
" Ini...
Ku toleh Dave dengan lekat. Aku sungguh merasa terkejut dan tidak percaya. Ternyata aku datang ke acara pesta anniversary ku sendiri.
" Suprise... Little katty.." Kata Dave dengan riak wajah penuh gembira melihat aku yang masih takjub, bengong dan juga bahagia tentunya.
Suara music dari Biola dan instrumen terdengar setelah aku memasuki Gerbang.
Jantung ku rasanya melompat lompat tak karuan seperti banyam ribuan kupu kupu terbang.
Nita dan Susan menyambut ku dengan sukacita, bahkan mereka ikut terlibat! Bagaimana bisa!!!
" Cantik sekali... Alenaa" Seru Susan melihat ku dengan mata berbinar menangkup wajah ku lalu memeluk ku sesaat.
" Terimakasih Sus.. Kamu juga anggun sekali. Dan ini benar benar suprise..." Kata ku sampai mata ku hampir meleleh.
Susan mengangguk mengiyakan setelah mengurai pelukan nya.
" Pak Devan gila! Aku di culik dari Kantor 1 jam sebelum kalian acara" Bisik Nita dengan pandangan sejuta makna.
Dan Susan juga mengiyakan tampak terlihat mereka masih geleng geleng tidak percaya.
" So.. Sista sista jadi kalian mau ngegosip dulu?" Suara Dave mengintruksi kan kami untuk berhenti dalam situasi ngerumpi kami.
Kedua sahabat ku tertawa lalu segera masuk barisan ke belakang.
Dan ini aku semakin gugup.
Baru saja aku memimpikan mengenakan gaun indah ini di pesta pernikahan ku. Dan ternyata beneran terjadi! Meski beda tema ini sungguh diluar ekpentasi.
Tak ada sama sekali aku curiga Devan akan memberikan kejutan ini sebelum nya kami sarapan, pergi ke dokter dan kesini.
Lagipula aku juga lupa ini tanggal berapa. Aku lupa tanggal pernikahan kami, tentu saja pernikahan dulu itu sangatbtak penting di otak ku.
Aku memandang tamu tamu disana yang beberapa adalah pejabat di Kantor, salah satu nya juga ada Bu Tut dan Pak Wijaya, sisa nya beberapa kepala bagian di devisi lain. Mereka ikut terlihat senang dan bahagia disana.
Dan di depan sana tampak sosok Devan berdiri membelakangi. Ia mengenakan pakaian stelan serupa dengan ku tapi Sosok tinggi besar nya disana terlihat seperti pangeran di negeri dongeng.
Hingga kelangkah yang mendekati Devan berbalik.
Rambut nya disisir rapi ke samping, ia terlihat sangat mengagumkan dengan gaya rambut itu lebih bersahabat dan Senyum lengkungan indah nya pria ini nampak sangat menawan dengan anugerah ketampanan yang ia miliki ditambah dua pasang mata sebening mutiara hitam nya berbinar melihat kearah ku.
Music biola yang sangat menyentuh jiwa. Aku bahkan sampai meneteskan air mata dengan kejutan Devan-Suami ku hari ini.
Ku sambut tangan nya dengan suka cita, Devan menarik tangan ku dan mengecup nya hingga tepukan bergema disana. Semua melihat ku dengan suka cita seperti melihat dua pasangan pengantin yang baru menikah. Bahkan yang membuat ku kaget di sisi samping ada Papa melihat ku dengan mata berkabut.
Kami bercakap lewat mata. Kerinduan ku dengan Pria setengah baya disana membuat ku semakin ingin menangis. Tapi aku kembali fokus dengan di samping dan depan ku saat ini.
" Apa kamu suka?" Bisik Devan ditengah pemandu acara didepan kami yang sedang menyapa tamu.
" Fantastis.." Jawab ku tak melepaskan senyum bahagia ku memperhatikan kedalam pancaran mata nya yang bening.
" Terimakasih atas kedatangan dan partisipasi semua nya di acara Anniversary pernikahan kami yang ke-3, disini saya suami dari Istri saya Alena sangat tersanjung dengan kehadiran para hadirin sekalian" Kata Devan disambut tepukan dari para tamu didepan sana.
Aku ikut bertepuk tangan ringan sambil terus tersenyum ke semua tamu.
" Saya juga mengucapkan terimakasih banyak untuk istri saya Alena..
Untuk beberapa tahun kebelakang saya banyak melakukan kekurangan dan untuk kedepan saya akan membuat nya selalu tersenyum cantik seperti hari ini..
Kulihat sorot Devan yang bersungguh sungguh di sana lalu memeluk nya singkat.
Kami berhadapan satu sama lain saling memandang dalam kerinduan. Hingga ada yang datang membawakan sebuah kotak cincin.
Devan mengambil nya dan membuka kotak itu.
Cincin cantik dengan mata berlian indah.
Tepuk tangan dan seruan audiens membuat ku tersipu malu dan mata ini meleleh,
" Untuk istri tercinta.." Kata nya kembali membuat audiens heboh. Teriakan suara Nita. Aku hapal betul suara nya yang cempreng menggema paling antusias. Dan suara jahil Dave di salah satu dari mereka yang mencoba membuat suasana gaduh dengan berteriak " Bikin anak-bikin anak"
Devan memasangkan cincin itu di jari manis ku.
Air mata kembali lolos dari mata ku. Aku langsung memeluk nya dan mencium pipi nya singkat.
" Ciiium lagi.. Pak.. Ciiiiummmm" Itu suara tak faedah Nita.
Kemaren kemaren mingkem sama Devan sekarang dia paling heboh sejagat raya.
" Terimakasih banyak untuk kejutan dan hadiah nya.. Aku tak akan melupakan nya untuk hari ini dan nanti" Kata ku memberikan pancaran kepercayaan dan kebahagian ku pada laki laki didepan ku ini. Sebuah kalimat yang tentu punya makna besar untuk ku.
Aku akan mencintai pria ini mengubur masa lalu dengan kasih sayang ku.
Devan tersenyum lagi, ia lalu mecium ku hingga kudengar suara music bertalu talu membuat pesta ini kembali meriah dengan music dan nyanyian yang aku ingat judul nya in the same strom, nada nya lembut dan sangat pas untuk suasana seperti ini.
Devan lalu memeluk ku lagi.
Acara ini tak beda jauh dari acara pernikahan, potong kue, berfoto dengan keluarga dan teman teman ku, rasanya hari ini sungguh menjadi hari spesial yang tak bisa ku lupakan.
Walau ga ada Mami tapi aku cukup merasa bahagia bisa melihat Papa aku. Dan seperti nya Devan menyelenggarakan juga sangat dadakan. Papa bilang ia di jemput pagi ini dari kantor dan langsung di antar ke bandara.
Sangat disayangkan Devan tidak mengajak Mami, hanya Dave. Kata Dave sih Devan takut kalau Mami nya bakal tinggal lama di Batam, dan kemungkinan besar Mami akna mengamuk juga kalau ia di tinggal dalam moment saat ini apalagi acara ini tak luput dari kamera yang mengabadikan.
Keriuhan acara dan keindahan pesta ini berangsur menghilang bergantikan suasana kamar bak pengantin baru. Di atas kasur ini kelopak mawar merah bertabur membuat kamar cottage ini sangat harum dan aroma nya memikat rasa hasrat yang menyelinap masuk.
Devan menciumi ku dengan lembut, suasana hati yang sudah membaik membuat ku menerima sentuhan nya dengan baik. Aku teramat bahagia sampai berharap ini bukan mimpi sekejab yang datang hanya sebentar, seperti sentuhan nya yang membaur kedalam kulit ku. Kecupan nya yang menyerap dalam tulang tulang ku dan taburan rasa kasih sayang nya malam ini aku tak ingin melupakan nya.
Dan aku tak ingin mengecewakan nya. Devan yang sudah sejauh ini menebus kesalahan nya untuk menerima perasaan ku lagi.
Kuyakini diri aku bisa mengatasi camukan yang berusaha mehalangi.
" Aku menginginkan mu Dev..." Kata ku dengan kabut yang ia ciptakan, bahkan wajah ku sangat merah mengatakan nya.
Devan mengurai pelukannya dan mengecup kening ku berkali kali. Mata nya berlarian menelusuri wajah ku.
" Kamu yakin?? Tanya nya kemudian dengan tatapan dalam masuk ke sorot mata ku.
Aku mengangguk malu malu yang langsung di sambut nya dengan ciuman manis. Perlahan namun pasti. Aku dan Devan menjadikan malam ini malam kedua yang manis menyatukan jiwa kami yang pernah terlepas dan berharap ini adalah awal dari kebahagian yang aku harap kan.
Tapi ini ternyata jalur yang salah.
Seminggu setelah pesta meriah dan hari hari penuh perasaan dicintai dan dikasihi ternyata hanya semu.
Ada buket bunga datang ke rumah. Bunga mawar hitam.
Dan tertulis tulisan.
" Happy Anniversary "
Firasat buruk ku menjalar karena ini hadiah tanpa nama yang juga buket mawar hitam yang penuh duri. Mawar ini seperti melambangkan keburukan.
Di dalam buket mawar terselip foto berukuran 10x8 cm.
Sebuah foto anak laki laki kecil dengan rambut cokelat madu tersenyum pias. Mata nya hitam sebening mutiara yang indah dengan kulit pucat kemerahan dan pipi comel menggembung di pipinya yang bulat.
Anak berusia sekitar 3 tahun ini sedang duduk menangkup dua lutut nya. Ia tampak menggemaskan di sana tapi siapa bocah laki laki ini...??