webnovel

MANTANKU, AYAH ANGKATKU

Setelah hilang layaknya ditelan bumi saat Kirana membutuhkan pertanggungjawabannya, 2 tahun kemudian pria brengsek itu tiba-tiba muncul sebagai ayahnya! *** Sejak pertama kalinya diperkenalkan sebagai calon ayah angkatnya, Kirana sudah sangat ingin membongkar niat busuk Angga yang terlihat jelas hanya mengincar harta mommy-nya. Selain itu, semua ingatan pahit tentang Angga di masa lalu kian membuatnya tersiksa baik fisik maupun mental membuat tekad kirana untuk mendepak Angga secepatnya semakin kuat. Sayangnya, semakin Kirana berusaha untuk mengabaikan kenangan masa lalu yang terus menghantuinya, Kirana malah dibuat semakin tak bisa lepas dari jerat pesona Angga yang ingin menariknya ke dalam hubungan terlarang serta pengkhianatan pada Amira, mommy-nya. *** Kirana menatap nyalang Angga yang sekarang tiba-tiba ada di kamarnya. "Enyahlah dari hadapanku, brengsek! Bila perlu dari hidupku dan Mommy! Aku tahu kau datang untuk mengincar harta Mommy, kan?!" "Bagaimana jika aku datang karena aku masih menginginkanmu, Kirana?" Angga diam sejenak. "Lebih tepatnya tubuhmu," lanjut Angga. "Sadarlah! Sekarang aku ini adalah putrimu!" bentak Kirana. "Dan sebagai seorang ayah, aku memerintahkanmu untuk melayaniku malam ini," sahut Angga dengan senyum devil khasnya. *** Terimakasih telah mau mampir, ikuti terus dan jangan lupa support kisah Kirana-Angga ya! Ingin mengenalku lebih jauh? Follow ig-ku @na.jeon_dila

NADILA_23 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
111 Chs

NGINEP

"SA!!!"

Nisa yang sibuk mengotak-atik hp baru yang baru di belikan Rehan tadi siang pun memberengut kesal karena mendengar panggilan Rehan dari depan Rumah. mau tak mau ia pun harus keluar dan melihatnya dari balkon.

"APAAN ABANG AKU YANG GANTENGNYA NGALAHIN MONYET YANG LAGI CENGANGAK-CENGUGUK MAKAN PISANG DI POHON TOMAT?!!!" teriak Nisa.

"Ehh, buset lo! Cogan gini lo bilangin monyet! Kalau gue monyet lo ontanya, mau?" Sahut Rehan yang sedang berada di samping motornya.

"Gue mah oke, oke aja. Lagian yang malu kan lo karena punya adek onta!"

Rehan berdecak lalu menaiki motornya. "Iya, iya, Sa. Gue kalah adu bacot sama lo! Kalau gitu gue pergi mau kerja kelompok."

Nisa mengamati jam yang ada di ponselnya. "Jam segini lo mau keluar? Jam 7 malam kek gini? Pulang jam berapa lo kalau gitu?!!" Nisa melipat kedua tangannya di depan dada sambil memasamg muka kesal. "Pergi aja noh! Sekalian jangan pulang ke rumah!"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com