webnovel

MANTAN TERINDAH !

Amanda baru saja dikhianati kekasihnya Arman, sampai akhirnya bertemu Andrian tanpa sengaja, dia adalah seorang bad boy, suka balapan motor liar dan punya masalah dengan keluarganya ... akhirnya jatuh cinta, sayang tidak di setujui oleh kedua orang tua Amanda ... dengan Andrian merasa nyaman dan keluar dari zona nyamannya sebagai perempuan pendiam dan pemalu ... sampai sebuah tragedi memisahkan mereka berdua ...

pangeran_Biru · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
39 Chs

Permusuhan Kedua Keluarga

Kita akan ke Andrian dulu. Andrian pun kembali ke mobilnya setelah mengantar Amanda dengan wajah murung.

"Kenapa lu bang ?" Tanya Wahyu heran dengan perubahan itu yang awalnya bahagia kini murung.

"Engga apa-apa, ayo jalan !" jawabnya kepada sopirnya, dan mobil pun meninggalkan rumah Amanda.

"Bang, kalau tidak salah itu tante Shinta bukan ? jadi dia mamanya Amanda ya ?" tanya Wahyu setelah melihat sekilas, Andrian terdiam saja. Ini yang kedua kalinya bertemu, bagi Andrian cukup aneh masa tante Shinta tidak kenal dirinya sama sekali padahal kedua orang tua mereka sudah saling kenal sejak dulu.

Mereka pun sampai rumah, Andrian langsung masuk kamar dia menolak makan siang bersama kedua orang tuanya yang memang ada di rumah karena kebetulan hari minggu, kepulangan mereka dari bakti sosial. Andrian mengambil hp nya dan menelpon Amanda seperti di duga dia sedang menangis. Telpon pun di tutup kini ia yakin tante Shinta sudah tahu latar belakang kehidupannya yang amuradul. Beberapa waktu lalu ia sempat mengobrol dengan Mira mengenai Amanda, keluarganya dari sudut pandang sebagai sahabat yang sudah cukup lama mengenalnya.

Andrian berfikir akhirnya dia bangun dan pergi, sempat di tanya oleh kedua orang tuanya dia hanya akan kerumah temannya. Andrian sudah tiba di depan rumah Amanda, dia terdiam cukup lama. Akhirnya ia turun dari motor ia memakai pakaian khasnya kaos dengan jaket kulit dan blue jeans belel. Andrian tidak perduli tanggapan Tante Shinta mamanya Amanda, toh sama saja mau memakai pakaian formal pun tak ada pengaruhnya, kalau seseorang sudah tahu ke burukan kita mau berubah juga akan di pandang sama saja.

Pintu bel berbunyi, seseorang membukakan pintu ternyata itu bi Inem pembantu rumah Amanda.

"Mau ketemu siapa ya ?" tanya bi Inem kepada Andrian.

"Ibunya ada ?"

"Oh mau ketemu nyonya ? tunggu sebentar silahkan duduk !" Bi Inem mempersilahkan duduk. Andrian pun duduk di ruang tamu menunggu nyonya rumah.

Akhirnya, dia pun muncul, di usia 40 an Shinta memang bisa menjaga kecatikannya dengan baik tak heran menurun kepada putrinya Amanda.

"Oh, kamu rupanya !" ujar Shinta ketika mengetahui siapa yang datang. Andrian tersenyum berusaha bersikap tenang.

"Iya tante, apa mengganggu ?" tanya Andrian. mereka duduk kembali.

"Ada apa ?" sepertinya Shinta langgsung to the point.

"Syukurlah tante mengenal saya ! saya kesini hanya ingin mengatakan ... saya mencintai Amanda !" jawab Andrian.

"Maaf Andrian, tante tidak bisa menerima ini semua ! dan kamu boleh pergi !" Shinta menatap Andrian dengan tenang tapi tegas.

"Baik kalau boleh tahu kenapa tante menolak saya ?" tanya Andrian.

"Bukan hanya kamu, tapi siapapun lelaki yang mendekati Amanda harus ada persetujuan dari saya ! secara khusus tante tidak suka latar belakang masa lalu kamu !" jawab Tante Shinta.

"Baik tante saya mengerti, kalau begitu saya akan putus dengan Amanda !" ujar Andrian. Shinta menatap Andrian.

"Baik, saya pegang janji kamu Andrian ! kalau tante lihat kamu masih pacaran dengan Amanda ! saya akan ambil tindakan !"

"Baik tante, kalau begitu saya permisi ! maaf mengganggu !" Andrian pun berdiri dan pergi.

Andrian sekarang sedang duduk di taman, ada perasaan yang disesali kenapa harus mengatakan putus, ini semua demi Amanda. Tapi hati tidak bisa dibohongi kalau ia memang sudah jatuh cinta kepada Amanda, dia bangkit dan pergi ke suatu tempat yaitu toko kue langganannya. Ia bingung kue apa yang disukai Amanda.

"Selamat datang, apa bisa saya bantu ?" tanya pelayan toko kue ramah.

"Hmmm ... !" jawab Andrian terlihat bingung sambil melihat kue yang berjejer rapi di etalase dengan berbagai bentuk dan rasa.

"Mau nyari buat siapa mas ?" tanya si mbanya melihat pelanggannya bingung.

"Buat seseorang !" jawabnya singkat, tapi itu sudah dimengerti oleh si mba penjual.

"Oh, orang yang spesial ya !" ujarnya kemudian dia menunjukan kue-kue yang sekiranya disuka oleh seseorang spesialnya Andrian.

"Sama ini mas Cheese cake ! perempuan suka ini, engga terlalu manis soalnya !" sambil menunjukan kue yang di maksud. Andrian terdiam itu favorit nyokapnya juga.

"Ya udah beli ini dua, bungkusnya beda ya !" akhirnya Andrian memilih kue itu.

"Ini mas, terima kasih sudah beli kue disini !" ujarnya sambil menyerahkan 2 bungkusan kepada Andrian setelah membayar dan keluar dari toko. Tak jauh dari toko kue itu ia tahu ada toko bunga khusus buat di pajang atau buket pernikahan dan lain-lainnya. Ia memesan buket mawar warna pink yang disukai perempuan.

Kini ia telah berada di depan rumah Amanda kembali, ia duduk terdiam dan akhirnya memutuskan untuk masuk dan memencet bel, tak lama dibuka ternyata lagi-lagi oleh bi Inem

"Eh, Aden yang tadi ya ?" Tanyanya, Andrian mengangguk.

"Mau ketemu siapa ? kalau nyonya sedang keluar sama tuan, sedang non Amanda lagi tidur !" jelas bi Inem, Andrian tersenyum.

"Engga kok bi hanya ini menyerahkan ini buat non Amanda !" jawabnya sambil menyerahkan bungkusan dan buket bunga kepada bi Inem.

"Baik den nanti saya aampaikan !" ujar Bi Inem,

"Kalau gitu saya permisi dulu !"

"Engga minum dulu !"

"Tidak usah !" Andrian pun pergi. Tapi hanya keliling komplek perumahan dan kembali lagi ke depan rumah Amanda, dia duduk sambil menatap ke atas jendela dimana Amanda tidur. Ia mengeluarkan rokoknya, sudah lama tidak merokok lagi tapi kini sepertinya lagi pengen.

Dia terdiam cukup lama disana sampai rokoknya habis setengah dan membuangnya dan mengambil hp serta kemudian menelpon Amanda ternyata ia sangat senang kue dan bunganya di sukai Amanda. Setelah itu pergi pulang.

----------------

Keesokan harinya Andrian pergi ke kampus sebelumnya ia sarapan dulu dengan semuanya.

"Kemarin kemana bang ?" Tanya Wahyu penasaran.

"Kerumah Amanda !" jawab Adrian singkat.

"Amanda siapa ? Pacar kamu ?" tanya mamanya Dewi.

"Iya mah, putrinya tante Shinta !" sambil melirik. Dewi mamanya terkejut, begitupun papanya.

"Sejak kapan kamu pacaran ?" tanya papanya.

"Sudah semingguan lebih pah !"

"Kok belum dikenalin ?"

"Iya pah, habis sudah putus sekarang !" semua terkejut mendengarnya termasuk Wahyu.

"Kamu itu aneh, Andrian ! tadi bilang kamu pacaran sekarang putus bagaimana sih ! mama engga ngerti !" ujar mamanya.

"Habis tante Shinta engga setuju hubungan kami berdua untuk pacaran !" jawab Andrian

"Kenapa ?" tanya mamanya penasaran, Andrian sebenarnya tidak mau melibatkan kedua orang tuanya dalam hal ini, tapi cepat atau lambat toh akan tahu juga.

"Masa lalu aku .." Andrian mengehela nafas.

"Kayak anaknya bener aja !" ujar mamanya agak tersinggung. Andrian dan Wahyu terdiam.

"Kamu tahu engga, Shinta itu pernah hamil di luar nikah dan punya anak perempuan ! tahu kan dia hamil di waktu masih muda SMU dan kemudian pindah tanpa diketahui ayahnya dimana !" jelas membuka aib temannya, Dewi yang tidak terima Andrian di perlakukan seperti itu.

"Mah sudahlah !" ujar suaminya.

"Sudahlah bagaimana pah, biar mereka tahu ! bahwa Andrian tak seburuk itu !" jawab Dewi.

Betsambung ....