webnovel

MANTAN TERINDAH !

Amanda baru saja dikhianati kekasihnya Arman, sampai akhirnya bertemu Andrian tanpa sengaja, dia adalah seorang bad boy, suka balapan motor liar dan punya masalah dengan keluarganya ... akhirnya jatuh cinta, sayang tidak di setujui oleh kedua orang tua Amanda ... dengan Andrian merasa nyaman dan keluar dari zona nyamannya sebagai perempuan pendiam dan pemalu ... sampai sebuah tragedi memisahkan mereka berdua ...

pangeran_Biru · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
39 Chs

ANDRIAN & ANGELA

Sejak berpacaran kembali dengan Angela, Andrian sedikit melamun walau ia tetap menjalankan sebagai pacar yang baik bagi Angela. Dan Angela menyadari hal itu, sikap Andrian kepadanya hanya untuk menyenangkannya hatinya bukan karena cinta tapi teman tapi mesra.

Tapi Angela tak perduli, toh Andrian dan Amanda sudah putus juga jadi jangan salahkan dia. Apalagi ini perjanjian berdua antara dirinya dan Andrian. Suatu hari Angela datang ke rumah Andrian, ternyata disambut cukup baik oleh kedua orang tuanya terutama mamanya, karena mereka tahu siapa kedua orang tuanya tanpa melihat masa lalu Angela.

"Waduh, Angela kamu makin cantik aja !" puji Dewi mamanya Andrian. Angela hanya tersenyum saja.

"Ah tante bisa aja, justru tante malah awet muda makin cantik !" Angela balik memuji Dewi, mamanya Andrian kelihatan senang saja.

"Kamu bisa saja, oh ya bagaimana kabar kedua orang tuamu ?" tanya Dewi.

"Baik kok tante !" jawab Angela.

"Kamu sekarang tinggal dimana ?"

"Tinggal di Paris tante, sekolah Fashion Designer !" jawab Angela.

"Wah hebat, mau menjadi perancang kelas dunia rupanya !" puji Dewi sambil tertawa.

"Yah, mudah-mudahan tante, doakan saja ! lagi pula sekarang saya lagi magang di sebuah brand ternama dunia disana !" jawab Angela.

"Sudah cantik, pintar lagi !" Dewi terus memujinya. "Jadi kalian pacaran ?" tiba-tiba Dewi mamanya Andrian bertanya, tentu saja keduanya terkejut.

"Anu, tante ... dulu iya ! tapi sekarang teman saja !" jawab Angela jujur.

"Loh kok begitu ? kalau pacaran juga tidak apa-apa !" mamanya Andrian tersenyum.

"Beneran tante ? saya ini engga seperti kelihatannya loh !" jawab Angela tertegun.

"Maksud kamu ?" Dewi menatap Angela.

"Saya sama bad boy nya dengan Andrian tapi itu dulu !" Angela tersenyum.

"Iya tante mengerti kok, pada akhirnya ada cape dan lelahnya menjadi seperti itu bukan ? Andrian juga sama kok !" ujar Dewi seakan menerima Angela apapun itu.

"Betul tante ! seseorang sepertinya harus merubah hidup kita menjadi lebih baik ! seperti contohnya Andrian dia berubah sekarang karena seseorang yang dicintainya, sayangnya bukan saya !" jawab Angela, wajah mamanya Andrian langsung berubah.

"Oh ya siapa ?" tanyanya singkat.

"Tante tidak tahu ?"

"Angela ... plis sudah !" potong Andrian dia tidak mau terjadi sesuatu.

"Amanda !" jawab Angela singkat tidak perduli peringatan Andrian.

"Oh ... !" hanya itu.

"Nak Angela mau minum apa ? tunggu sebentar tante ambilkan ya !" Dewi pun berdiri dan menuju dapur.

"Angela apa-apaan sih !" Andrian kelihatan tidak suka membicarakan Amanda di depan mamanya.

"Kenapa ? engga apa-apa kali ! gue juga pernah dulu seperti ini !" jawabnya tidak perduli. Walau sebenarnya tahu bahwa penyebab putusnya mereka karena ketidaksetujuan kedua orang tua keduanya.

------------

"Andrian kamu masih bethubungan dengan anak itu ?" tanya mamanya, Andrian tertegun.

"Masih lah ma, tapi hanya sebatas teman !" jawab Andrian, "Emang kenapa ma ?" tanyanya heran .

"Baguslah, mama tidak setuju kamu menjalin hubungan dengannya ! lagi pula dia sudah dijodohkan dengan cowok lain !" jawab Dewi mamanya.

"Maksud mama dijodohkan ?"

"Ya iyalah, dia itu lebih baik dari kamu yang bad boy ! cowok kaya, masih bujang dan lulusan luar negeri !" jawab mamanya.

"Nah kamu apa Andrian ? kamu mau sebenarnya mau kemana ? balap motor jalanan, hang out keluar dengan teman-teman ? lebih baik kerja sambilan di kantor papamu ! mana tau suatu hari menggantikan papa dan hidupmu tidak disepelekan oleh orang lain ! model calon mertuamu belum apa-apa sudah takut masa lalu kamu, yang dilihat sebenarnya harusnya itu masa depanmu !" nasehat mamanya panjang lebar kepada putranya Andrian. Andrian hanya terdiam.

"Tapi kalau hidupmu seperti itu lebih baik cari wanita kaya seperti Angela !" lanjut mama seperti menyindir.

"Aku tetap mencintai Amanda walau bagaimana pun juga !" jawab Andrian tegas.

"Nah sekarang mama tanya sama kamu ? modal kamu untuk menikahi perempuan itu apa ? engga mungkin cinta doang ! basi ! sekarang itu yang di cari lelaki mapan agar kehidupan istrimu terjamin, engga perduli walau itu disebut matre !" Dewi menatap putranya, dia berharap Andriah berubah sikap dengan apa yang dilakukannya saat ini.

Dan apa yang dikatakan mamanya benar ketika ia dan Angela bertemu dengan seorang lelaki yang diketahui dijodohkan dengan Amanda. Satu hal yang mengejutkan Angela mengenalnya.

Angela mengajaknya makan siang di kantin hari itu, ketka menuju kesana Andrian mendengar gosip tentang Amanda yang sudah berubah.

"Boleh juga mantan lu And ! jadi pembicaraan orang-orang !" Angela tersenyum, tapi kalau diperhatkan gosipnya baik bukan buruk.

Ketika keduanya sesampainya disana, Andrian terkejut melihat perubahan penampilan Amanda yang semakin cantik, tapi ada rasa cemburu melihat Amanda dengan orang lain.

Begitulah ada rasa marah ketika Amanda dengan lelaki lain, tapi dia merasa sedikit tenang dengan sikap Amanda kepada lelaki itu sama dengan ketika bersama Arman. Dia tahu siapa Yudha, dia dulu pernah kuliah disini selama setahun sebelum pindah ke Amerika. Tapi tidak tahu pernah pacaran dengan Angela.

Rasa gundah dan rindu merasuk di dada Andrian, setelah mengantar Angela pulang ia menuju rumah Amanda, dan duduk di motornya menatap jendela kamar wanita yang dicintainya tangannya memegang handphone apakah ia akan menghubunginya atau tidak, takut Amanda sudah tertidur. Tapi ia memutuskan untuk menelponnya tanpa diduga ia belum tidur.

----------------

Mereka mengobrol, di depan rumah Amanda di atas motornya Andrian. Andrian membuka jaketnya dan menyelimuti pundak kekasih hatinya agar tidak kedinginan, Amanda baru saja menceritakan tentang kakaknya yang baru diketahuinya. Andrian sudah tahu tapi tidak mengatakannya kepada Amanda.

"Jadi seperti itu kenapa mamamu tidak memberitahumu ?" tanya Andrian dan Amanda hanya mengangguk.

"Lalu setelah mengetahui hal ini apa rencanamu ?"

"Entahlah, mama belum memberitahu dimana kakak tinggal ! aku pengen bertemu !" jawab Amanda.

"Bagaimana dengan Yudha ?" Amanda melirik Andrian.

"Itukan urusan mama ! aku kan sudah memilih !" jawab Amanda cemberut, Andrian tertawa dan memeluknya " maafkan aku, kamu cantik !".

"Gombal !" Amanda agak menyikut Andrian.

"Serius, kamu makin cantik dengan rambut pendekmu !" Andrian mencium rambut Amanda.

"Mama yang pengen merubah rambutku !"

"itu cocok denganmu ! sudah, sekarang kamu tidur sudah malam !" Andrian menatap Amanda dan mencium keningnya. Amanda mengangguk, dan membuka jaketnya dan memberikan kepada Andrian.

"Tidur yang nyenyak ya !" ujar Amanda, Andrian mengangguk.

"Kamu juga ya !" kini Amanda mengangguk mereka berdua melambaikan tangan dan berpisah.

Tanpa diketahui oleh keduanya ternyata mamanya tanpa sengaja mengetahui pertemuan itu, ia terkejut dan tak menyangka. Shinta begitu marah kepada Andrian karena telah ingkar janji untuk tidak menemui Amanda lagi, bukan itu saja ia teringat hinaan yang di lontarkan Dewi kepadanya. Ia harus berbuat sesuatu secepatnya, dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada Amanda. Ia sudah membuat rencana untuk putrinya agar cepat bersatu dengan Yudha, Ia pun kembali ke kamarnya,

Sementara Amanda begitu bahagia setelah pertemuannya dengan Andrian, hatinya berbunga-bunga dan masuk kamar dan membaringkannya tubuhnya di tempat tidur. Handphonenya berdering dan itu dari Andrian.

"Selamat ulang tahun !" Amanda terkejut melihat sms dari Andrian.

"Masih lama kali !" jawab Amanda membalas sms dari Andrian.

"Oh iya, masih satu minggu lagi ya !"

"Iya !"

"Mau kado apa ?"

"Terserah !"

"Kok terserah sih !"

"Biarin we !" Amanda tertawa dia tidak ingin hadiah apapun.

"Ya sudah, aku pikirkan dulu ya !"

"Iya !

"Bobo ya !"

"Kamu juga !"

"Malam !"

"Malam juga !" Amanda pun tertidur dengan senyum di wajahnya. Sementara Andrian menutup telpon dan menghela nafas, ia akan berbicara dengan papanya.

Bersambung ....,