Ia pun melangkah setelah melihat Rail sudah tak ada lagi di depan pintu pagar asrama. Ardina ke kamar, di kamar ada Olive yang masih menunggu Ardina. Teman sekamarnya itu melihat keduanya saling bertatapan dan mendengar suara teriakkan riang dari sang malaikat pencabut nyawa itu. "Olive? Kau ... belum tidur?" Tanya Ardina kaget dan tidak bisa menyembunyikan rasa bahagiannya itu.
"Sekarang, kamu harus menceritakan semua padaku, Ardina! Apapun alasannya, aku ingin kamu menceritakan semua padaku yang terjadi hari ini." Olive sangat ingin tau cerita antara Ardina dan Rail, si malaikat super dingin yang bisa tersenyum hanya pada sahabatnya saja.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com