webnovel

Sayang

Juan Ganendra

-Aku sudah sampai

Ines tersenyum melihat pesan dari pacarnya. Ah, pacar. Buru-buru ia mengetikkan pesan balasan untuk pria itu.

Ines Alve

-Iyaaa

-Jangan lupa makan♡

Pria itu tak membalas pesan Ines lagi. Ah, mungkin sedang mandi, pikir Ines.

Ia berbaring di kasur. Menatap atap kamarnya yang entah bagaimana tiba-tiba muncul gambar dirinya dan Juan tentang hal-hal indah yang terjadi hari ini. Tak sangka, niatnya untuk berziarah ke makam orang tuanya malah berujung pada peresmian kisah cintanya dengan Juan. Ines tak tau apa yang ia berikan pada orang lain sampai Tuhan mencurahinya kebahagiaan sedemikian banyak.

Atap kamar itu seolah berputar dengan sendirinya kejadian indah tadi siang. Aksi menyatakan perasaan di tengah sawah dengan kicau burung, sepoi angin, dan orang-orangan sawah yang menjadi penontonnya. Ah, malu!

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com