webnovel

Main Love

Dua insan manusia dengan latar belakang yang berbeda. Maya Salim adalah seorang yatim piyatu berumur 20 tahun yang tinggal bersama dengan adik laki-lakinya yang masih seorang pelajar dan bibi angkatnya. Menjalani kehidupan yang sulit karena kisah kelam di masa lalunya. Marven Cakra Rahardi, seorang pewaris utama dari grup Cakra perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, yang membuatnya menjadi salah satu pria muda terkaya di Indonesia, ia merasa kesal dengan kakeknya yang mendesaknya untuk menikah dengan wanita kaya pilihannya dan selalu menghina ibu kandungnya yang hanya seorang wanita miskin. Sebuah desakan dan penghinaan, menjadi sebuah amarah berujung sebuah pernikahan kontrak. Marven melamar Maya, seorang pelayan dihadapan semua tamu kakeknya hanya untuk membuat kakeknya merasa terhina. Sandiwara cinta terpaksa dijalankan, tapi perlahan menjadi terbiasa dan berubah menjadi sebuah harapan namun dendam Maya di masa lalu selalu menghantui. Cinta yang perlahan muncul bersama keraguan. Rasa tidak percaya dengan cinta yang datang begitu cepat. Sebuah rahasia besar dibalik kisah asmara berselimut dendam masa lalu. Akankah cinta dapat menang melawan keraguan dan rasa sakit hati? (mengandung konten dewasa, mohon bijak sana dalam membaca 18++) *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku 。◕‿◕。 Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. (*˘︶˘*).。*♡ Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
281 Chs

Vol. 2 (Pergi)

Maya melangkah memasuki kamar setelah beberapa saat menangis sendirian di bawah anak tangga. Suasana kamar sangat gelap Maya hanya dapat melihat sebuah siluet punggung tegap Marve yang kini tengah berdiri menatap jendela yang terbuka, membawa cahaya bulan memasuki kamar mereka.

Maya masih tidak bersuara, ia melangkah tanpa menyalakan lampu lalu meletakkan tasnya diatas sofa panjang di depan tempat tidur mereka.

Ingin sekali Maya menyentuh punggung Marve dan memeluknya tapi Maya tidak kuasa melakukannya, ia merasa tidak pantas bersikap bagaimanapun kepada Marve karena ia hanya akan mengecewakannya dengan keadaannya.

"Tidurlah, ini sudah malam." Tanpa terduga, Marve berkata dengan suara dinginnya.

Maya tidak menyahut, ia menunduk sedih lalu kemudian melangkah pelan menuju tepat tidur.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com