Maya melangkah memasuki kamar setelah beberapa saat menangis sendirian di bawah anak tangga. Suasana kamar sangat gelap Maya hanya dapat melihat sebuah siluet punggung tegap Marve yang kini tengah berdiri menatap jendela yang terbuka, membawa cahaya bulan memasuki kamar mereka.
Maya masih tidak bersuara, ia melangkah tanpa menyalakan lampu lalu meletakkan tasnya diatas sofa panjang di depan tempat tidur mereka.
Ingin sekali Maya menyentuh punggung Marve dan memeluknya tapi Maya tidak kuasa melakukannya, ia merasa tidak pantas bersikap bagaimanapun kepada Marve karena ia hanya akan mengecewakannya dengan keadaannya.
"Tidurlah, ini sudah malam." Tanpa terduga, Marve berkata dengan suara dinginnya.
Maya tidak menyahut, ia menunduk sedih lalu kemudian melangkah pelan menuju tepat tidur.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com