webnovel

Main Love

Dua insan manusia dengan latar belakang yang berbeda. Maya Salim adalah seorang yatim piyatu berumur 20 tahun yang tinggal bersama dengan adik laki-lakinya yang masih seorang pelajar dan bibi angkatnya. Menjalani kehidupan yang sulit karena kisah kelam di masa lalunya. Marven Cakra Rahardi, seorang pewaris utama dari grup Cakra perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, yang membuatnya menjadi salah satu pria muda terkaya di Indonesia, ia merasa kesal dengan kakeknya yang mendesaknya untuk menikah dengan wanita kaya pilihannya dan selalu menghina ibu kandungnya yang hanya seorang wanita miskin. Sebuah desakan dan penghinaan, menjadi sebuah amarah berujung sebuah pernikahan kontrak. Marven melamar Maya, seorang pelayan dihadapan semua tamu kakeknya hanya untuk membuat kakeknya merasa terhina. Sandiwara cinta terpaksa dijalankan, tapi perlahan menjadi terbiasa dan berubah menjadi sebuah harapan namun dendam Maya di masa lalu selalu menghantui. Cinta yang perlahan muncul bersama keraguan. Rasa tidak percaya dengan cinta yang datang begitu cepat. Sebuah rahasia besar dibalik kisah asmara berselimut dendam masa lalu. Akankah cinta dapat menang melawan keraguan dan rasa sakit hati? (mengandung konten dewasa, mohon bijak sana dalam membaca 18++) *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku 。◕‿◕。 Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. (*˘︶˘*).。*♡ Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
281 Chs

Vol. 2 (Keluarga)

Sudah dua hari semenjak Andre pergi untuk mencari Maya dan ia sama sekali tidak mengirimi Tiffany kabar apapun, sementara itu Alice terus saja mencibirnya dan mengatakan jika Andre sebenarnya tidak pernah benar-benar mencintainya dan hanya karena Anna mereka bersama, semua itu membut kegelisahan dan rasa cemas yang sebelumnya sudah perlahan menghilang kini kembali Tiffany rasakan.

Diam-diam ia menemui dokter William untuk meminta obat agar ia dapat mengendalikan emosinya.

Tiffany sama sekali tidak ingin Alice melihat gangguan kecemasan yang di idapnya karena semua itu hanya akan membuat Alice semakin membencinya.

"Terima kasih dok.." Ucap Tiffany berpamitan setelah menerima obatnya.

"Tiffany.." Panggil William begitu Tiffany berada diambang pintu dan bersiap untuk keluar dari ruangannya.

"Ya dok?" Jawab Tiffany menoleh.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com