Malam semakin larut tapi Tiffany belum juga pulang membuat Andre begitu gusar karena cemas. Ia menunggu didepan teras rumahnya sambil sesekali melihat kearah langit yang mulai menujukan kilatan-kilatan cahaya petir tanda akan segera turun hujan.
Tiffany sama sekali tidak mau menggunakan mobil pemberiannya membuat Andre dua kali lebih cemas jika Tiffany harus mengendarai kedaraan umum. Wanita cantik sepertinya tentu banyak pria yang akan tergoda terlebih dengan tubuh indahnya. Andre semakin frustasi jika membayangkan pria-pria brengsek menatap Tiffany didalam angkutan umum.
Saat ini sudah pukul tujuh malam, Andre sungguh tidak dapat bersabar lagi. Ia kemudian berjalan kearah mobilnya dan pergi mengendarainya untuk mencari Tiffany.
Andre baru akan mengeluarkan ponselnya, ia berniat menghubungi Tiffany saat kemudian ia tersadar jika Tiffany tidak memiliki ponsel.
"Bodoh.. Aku sama sekali tidak memikirkannya." Ucap Andre menyesal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com