webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Ciencia y ficción
Sin suficientes valoraciones
375 Chs

77. Minoz

Delwyn sampai di Washington DC. Kembali pada rutinitas harian yang sempat dia tinggalkan sejenak. Menjadi seorang CEO dalam sebuah perusahaan anak cabang yang tidak main-main, dia orang penting di sini.

Pekerjaan menjadi bos besar bukan hal yang mudah untuk dirinya. Tentu saja, dia kacau sebab penyakit aneh itu.

"Kau yakin bisa menegang semuanya lagi?" Mr. Halmet menatap putranya dengan serius. Tak ada kata-kata yang terucap dari sana, keduanya kembali saling diam dan menatap satu sama lain.

Sepertinya ragu, entahlah. Delwyn juga tak yakin bisa menyakinkan ayahnya dalam hal ini.

"Aku tidak ingin kau mengacaukan semuanya." Dia berbicara lagi pada akhirnya. "Jujur saja, aku sempat meragukan wanita itu. Aku kira kakekmu berbohong selama ini." Dia menghela nafasnya panjang. "Bagaimana bisa orang seperti kita mempercayai wanita seperti dia?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com