Dia berlari menerobos reruntuhan bangunan gua dan menghiraukan apapun yang kiranya bisa membunuhnya di sana. Dia tidak peduli Jika saja reruntuhan itu bisa membunuhnya jika dia terkena serpihan yang jatuh dari atas sana.
"Daeva!" Delwyn berteriak-teriak. Suaranya menggema di dalam reruntuhan gua, pijakan kakinya tak tentu terkadang naik dan juga terkadang turun, sesekali hampir jatuh sebab tersandung bebatuan yang ada di bawahnya. Syukurlah, senja kali ini tidak terlalu redup. Masih ada cahaya jingga dari atas sana.
"Hei! Daeva! Kau dimana!" pekiknya semakin kuat dalam berbicara. Sepertinya dia berusaha untuk segera menemukannya sebelum reruntuhan semakin banyak jatuh ke bawah, lagian dia juga tidak akan berani tetap ada di sini jika malam tiba.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com