webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Ciencia y ficción
Sin suficientes valoraciones
375 Chs

115. Ben : Pastor

Ada beberapa benda antik yang dilihat oleh dirinya sekarang ini, beberapa dari mereka tidak asing lagi untuk Areeta, seperti dia pernah melihat ini.

"Ini adalah penemuan yang paling luar biasa, Nona." Dia mengambil sebuah box kaca dengan sebuah gigi taring besar, hampir seukuran dengan tangan orang dewasa. "Aku benar-benar tidak tahu apa ini …." Dia menatap Jack yang duduk di ujung ruangan, memainkan ponselnya. Sepertinya dia tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh Areeta dan Ben. Lagian semua yang ada di sini adalah miliknya. Dia tidak perlu mengagumi itu sekarang.

"Apanya yang membingungkan, bukankah ini adalah taring besar?" tanyanya sembari terus mengamati objek yang ada di depannya. Memang benar jika ini jauh lebih besar dari sebuah gigi taring manusia, atau singa, bahkan bukan juga gading gajah.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com