[LUCY]
Sarah tampak memerhatikan ke arah anak buahnya yang juga sedang latihan menembak.
"Tunggu, kenapa anak buahku juga ikut latihan menembak? Dan senjata apa yang mereka pakai?"
"Komandan yang mengizinkan mereka untuk ikut serta. Tapi, Budi langsung mengajari mereka menggunakan MP7. Karena, senjata itulah yang akan kalian gunakan untuk misi kalian selanjutnya. Dan Bos yang menyarankan senjata itu."
"Oh. Menarik juga. Apa aku juga bisa ikut serta?"
"Hey, pangkatmu sudah Kapten. Dan kau pastinya sudah fasih dengan berbagai senjata api. Termasuk senjata itu. Buat apa latihan menggunakan senjata itu lagi?"
"Ya, buat memastikan saja. Aku masih jago atau tidak menggunakannya."
"Sialan, kau. Bilang saja kau mau unjuk gigi. Dasar!"
Sarah tertawa cukup lepas, menanggapi reaksi Deri yang kesal. Mereka benar-benar sangat akrab. Aku khawatir Zata akan cemburu dengan keakraban mereka itu.
"Yang sabar, ya, sobatku."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com