webnovel

LOVE SICKNESS

(WARNING! terdapat unsur 18+ yaitu berupa kekerasan, darah, dan sebagainya.) Kim Caerin, wanita cantik berdarah Korea yang bekerja sebagai wanita penghibur di salah satu tempat hiburan malam hanya untuk sesuap nasi. Akan tetapi siapa yang sangka, kalau dalam sekejap kehidupan nya akan berubah. Dan siapakah gerangan yang akan merubah kehidupan Caerin? Itu semua terjadi karena seorang pria yang hadir di dalam kehidupan kelam nya. Pria tampan yang secara terang-terangan menyatakan perasaannya kepada Caerin. Dengan tidak memperdulikan pekerjaan hina yang selama ini Caerin lakukan. Lantas bagaimana? Apakah Caerin akan menerima kehadiran pria itu? Entah lah, kita lihat saja nanti.

Blueside · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
427 Chs

SIXTEEN

Hari telah kembali berganti, begitu pun dengan tanggal pada kalender itu yang telah berubah menjadi lebih maju tentunya.

Sudah dua hari...

Dua hari semenjak kejadian di club malam itu. Yang mana membuat Caerin tidak dapat berpikir dengan jernih dan terus terbayang-bayang.

Terbayang-bayang?

Terbayang-bayang dengan apa?

Dengan wajah Jaehyun dan bagaimana tatapan Jaehyun kepadanya saat itu.

Caerin masih ingat dengan sangat baik bagaimana tatapan Jaehyun kepadanya saat itu, yang menatapnya dengan terdiam di tempatnya.

Caerin mengusap wajah nya dengan kasar. "Ugh... kenapa kau seperti ini Kim Caerin?!" ucap Caerin dengan frustasi.

Yah, ia merasa frustasi karena tidak bisa mengeluarkan seorang Jaehyun dari dalam pikiran nya.

Bahkan saat malam itu, malam dimana ia pergi meninggalkan Jaehyun untuk melayani salah satu pelanggan nya, ia tidak dapat fokus dan bahkan melamun.

Yang untungnya pelanggan nya saat malam itu tidak menyadari hal itu.

Caerin melihat wajah nya pada cermin yang berada di hadapan nya. Ia menatap wajah nya sendiri yang terlihat sangat jelas itu.

Dan perlahan tatapan mata itu berubah menjadi sendu.

"Lihat... lihat lah diri mu Caerin. Kau itu seorang wanita penghibur..." ucap Caerin.

Melihat dirinya pada cermin itu seakan-akan kembali menyadarkan siapa dirinya yang sebenarnya.

Mengingatkan ia akan derajat dan betapa rendah juga kotor dirinya. Seperti yang selama ini orang-orang katakan kepadanya.

Dan bagaimana cara orang-orang menatapnya dengan pandangan seakan-akan ia adalah mahluk paling hina.

Caerin menundukkan kepalanya dengan lemah. Ia merasa seperti telah di tampar oleh sebuah kenyataan.

"Beraninya kau menyukai pria seperti nya Kim Caerin..." gumam Caerin seakan-akan mengadili dirinya sendiri.

Yah, kalian tidak salah dengar saat ini.

Sekarang ia akui, kalau ia menyukai Jaehyun. Yakni pria yang baru ia temui sebanyak dua kali.

Bagaimana mungkin ia dengan beraninya menyukai seorang pria seperti Jaehyun yang sangat sempurna dan yang ia kenal dalam waktu yang sangat singkat.

Ia sangat tidak tahu diri bukan?

Tapi siapa yang harus ia salah kan? Hati tidak pernah bisa berbohong, sekalipun kau mengatakan sebuah kebohongan dari mulut mu tapi hati mu akan tetapi mengatakan sebuah kebenaran.

Termasuk seperti yang Caerin rasakan kepada Jaehyun.

Sebelumnya ia tidak pernah merasa seperti ini, bahkan tidak dengan pelanggan-pelanggan nya yang sebelumnya.

Jaehyun bahkan tidak menyentuh nya, tapi kenapa ia dapat menyukai Jaehyun?

Hanya Jaehyun seorang yang membuatnya seperti ini. Merasa berbunga-bunga dan merasa sedih dalam waktu bersamaan.

Merasa sedih akan status dirinya yang sangat rendah dan begitu hina. Jaehyun bagaikan langit untuk nya.

Jaehyun seperti mimpi nya yang tidak akan pernah dan tidak akan dapat ia gapai. Karena Jaehyun terlalu indah untuk nya.

Caerin meremas dadanya dengan pelan, tepat dimana jantung nya berada. "A-aku... aku tidak boleh menyukai nya... tidak boleh," ucap Caerin menegaskan dirinya.

Yah, ia tidak boleh memiliki ataupun menyimpan perasaan kepada Jaehyun. Yang hanya menganggap nya sebagai wanita penghibur saja.

Dan ia sangat yakin akan hal itu. Bahkan mungkin sekarang Jaehyun sudah merasa jijik kepadanya.

Pria mana yang tidak merasa jijik dengan wanita yang melakukan sebuah pekerjaan seperti yang ia lakukan.

Juga ia yakin kalau ia tidak akan dapat melihat Jaehyun lagi. Karena setelah malam itu, Jaehyun tidak pernah lagi datang ke club tempat ia bekerja.

...

Taeguk memakai jas mahal miliknya yang baru saja ia ambil dari dalam lemari pakaiannya.

Menutup pintu lemari itu lalu melihat dirinya pada cermin full body itu. Yang memperlihatkan dirinya dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki.

Taeguk mengancingkan lengan kemeja yang ia gunakan. "Perfect! keturunan Yoon memang lah sangat tampan," ucap Taeguk.

Apa yang telah ia katakan adalah sebuah fakta, karena memang itulah ada nya dan kebenaran nya.

Keluarga Yoon terkenal akan ketampanan yang mereka miliki, yang mana ini semua berasal dari dua Yoon bersaudara.

Yakni Yoon Jungwon dan Yoon Suwon. Karena memiliki paras yang tampan, hal itu membuat beberapa rekan bisnis ayah mereka kala itu berlomba-lomba ingin menjodohkan putri mereka dengan dua putra keluarga Yoon itu.

Dan beberapa tahun kemudian, Yoon Jungwon memiliki putra yang ia beri nama Yoon Jaehyun yang tak lama kemudian di susul oleh adiknya Yoon Suwon dengan putra nya yang ia beri nama Yoon Taeguk.

Yang ternyata, memiliki paras yang jauh lebih tampan dari ayah mereka. Dengan Jaehyun lah yang menjadi paling tampan di antara keluarga Yoon yang lainnya.

Yang mana membuat Jungwon, Suwon, dan Taeguk berpikir kalau semua kesempurnaan keluarga Yoon telah di ambil oleh Jaehyun.

Hahaha... lucu memang, tapi seperti itulah keluarga Yoon dengan tingkat absurd mereka.

Atau haruskah kita menyebut mereka dengan sebutan, good looking family?

Taeguk melihat jam yang melingkari pergelangan tangan nya. "Sebaiknya aku pergi sekarang," ucap Taeguk.

Taeguk akan kemana hari ini? Apakah ia akan pergi ke perusahaan? Entah lah, mari kita lihat saja.

Taeguk segera memakai sepatu pantofel hitam miliknya, lalu segera berjalan keluar dari dalam kamarnya.

Sekedar info... tidak seperti Jaehyun, Taeguk tidak memiliki maid ataupun supir pribadi. Jadi ia hanya tinggal sendirian saja di rumah milik nya itu.

Tidak, bukan nya ia tidak sanggup membayarnya. Cih, yang benar saja!

Itu karena ia sendiri yang tidak menginginkan nya, ia merasa lebih leluasa kalau ia seorang yang mengurus semuanya tanpa bantuan dari orang lain.

Taeguk berjalan menuruni setiap anak tangga itu, menyambar kunci mobilnya yang ia letakkan di atas meja dan berjalan menuju mobil mewah yang terparkir di depan rumah nya itu.

Tangan Taeguk terangkat membuka pintu mobil kesayangan nya itu.

KLEK

Lalu masuk ke dalam mobil itu dan langsung mengenakan seatbelt. Yang merupakan hal paling penting yang tidak boleh ia lupakan.

Tentu saja ia duduk di kursi kemudi, kalau tidak siapa yang akan menjalankan mobilnya?!

"Baiklah, mari kita jalan Taeguk-ah!" seru Taeguk yang lalu menyalakan mesin mobil nya kemudian memutar mobil mewah milik nya itu.

Berjalan keluar dari halaman rumah nya dan melewati gerbang rumah nya yang terbuka juga tertutup secara otomatis.

Hah... apalah daya dengan pagar manual yang kita miliki, yang membutuhkan tenaga manusia untuk membuka juga menutup nya.

Sabar, mungkin suatu hari nanti kalian juga dapat memiliki rumah mewah dengan gerbang yang tidak lagi memerlukan tenaga manusia itu.

Tidak ada salah nya berharap dan berangan-angan bukan?

Dan seperti itulah keluar Yoon dengan segala kemewahan nya, yang hidup dengan kemewahan yang telah berada di sekeliling mereka sejak mereka kecil hingga detik ini.

People usually called them, The Royal Family of Yoon.