Noah mengikuti pandangan wanita itu dan menghela nafas ketika dia menyadari bahwa dia terlambat menyembunyikan undangan itu. Dia mengira Ariana akan langsung menutup pintu di hadapannya, itulah mengapa dia sudah siap untuk memberikan kartu undangan kepada Ariana segera.
Siapa sangka bahwa perencanaannya malah membawa masalah baginya?
Dia mengangguk dan sopan menjawab, "Ya, saya dari keluarga Nelson."
Hal itu langsung membuat Arabella tersadar, dia menyelipkan rambut merah yang baru saja diwarnai ke belakang telinganya dan berkata kepada Noah, "Oh, senang sekali bertemu Anda, Tuan Nelson. Apakah Anda ingin mampir ke apartemen saya dan minum secangkir teh?"
"Tidak, tidak perlu," Noah menolak, matanya tetap mengamati pintu yang tertutup rapat. Dia tidak bisa mengerti apakah Ariana sedang menghindarinya atau memang benar tidak di rumah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com