"Al, mau ikut gak?" pintu kamar terbuka bersama suara Yahya, Alfa yang masih duduk di tepi ranjang itu menoleh dengan wajah baru bangun tidur.
Yahya menghela napas samar, ini sudah jam sembilan pagi, tapi adiknya baru bangun. Tak seperti biasanya, Dian, dan Aisyah selalu menyuruh anak-anaknya untuk bangun pagi tanpa terkecuali, tidak membedakan dia anak perempuan atau anak laki-laki. Semuanya harus bangun pagi, membantu membersihkan rumah, dan memasak di dapur. Namun, sekarang Alra terlihat mengumpulkan kembali nyawanya dengan susah payah.
Yahya tersenyum tipis dengan wajah kesalnya, menutup pintu kamar sebelum akhirnya duduk di samping Alra, "Udah hampir setengah sembilan, bokap saman nyokap masih sarapan di bawah. Tumbenan gak ada yang bangunin lo, lo kenapa dah?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com