webnovel

Flower 12

Sudah lebih dari seminggu semenjak pemilihan tertutup keluarga terkenal Knox diadakan. Dari 20 orang gadis, sekarang hanya tersisa 15 orang, dan dari sekian banyak hal yang telah mereka dapatkan, semakin lelah pula batin serta fisik para gadis bangsawan ini.

Keluarga yang memiliki dua budaya yang berbeda memiliki budaya berkali-kali lipat lebih banyak dari pada keluarga bangsawan lainnya. Mulai dari merangkai bunga, bertanam, merawat tanaman, acara minum teh, dansa, dan masih banyak lainnya. Itu belum ditambahkan dengan bela diri. Para gadis memiliki isi pikiran yang sama sekarang, bahwa pemilihan keluarga knox lebih mengerikan daripada sekolah maupun pelatihan militer.

Quinn— salah satu gadis peserta pemilihan yang datang karena terpaksa— ia tidak punya pilihan lain selain mengikuti pilihan ini, sebab menjadi istri kesekian Jacob Pan bukanlah pilihan. Awalnya Quinn hanya ingin menjadi wanita yang low profil, tidak ingin menonjolkan dirinya, tidak ingin menarik perhatian, sayangnya rencana awal itu harus ia abaikan sebab ia telah menarik perhatian nyonya rumah Konox. Sekarang semua gadis akan menjadikanya sebagai bahan pembicaraan— baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan.

Apa yang terjadi pada kejadian rangkaian bunga tidak berhenti sampai di sana, pada kegiatan selanjutnya, Quinn juga memenuhi harapan sang nyonya rumah yang menyebabkannya kembali menjadi pusat perhatian. Quinn yang awalnya tidak begitu peduli sekarang merasa sedikit risih dengan perhatian yang orang-orang berikan padanya.

Hari itu adalah akhir pekan. Nyonya Knox mengatakan jika mereka bisa pulang ke rumah masing-masing untuk minggu ini. Karena siapapun akan stress terkurung tanpa bisa melihat dunia luar. Terlebih mereka semua adala nona-nona muda dari kalangan bangsawan dan kelas atas yang hampir sebagian besar terlahir dengan pelayan yang dua puluh empat jam berada di sisi mereka.

Namun sebelum mereka keluar sang nyonya rumah membuat pengumuman kecil, "Aku mengundang nona Youna Scarlett, nona Quinn Flos dan nona Seeli Snow untuk mengikuti acara makan malam, malam ini. Aku harap nona-nona sekalian bisa beristirahat di rumah masing-masing." dan wanita paruh baya itu pergi dari sana.

"Oh.. kau lihat itu. Sepertinya tiga teratas sudah terpilih. Youna, Quinn dan Seeli. Seperti mengatakan jika kita tidak perlu kembali lagi ke sini karena hanya mereka bertiga yang diundang dalam acara makan malam." ujar seorang gadis yang memiliki bunga berwarna pink di dahinya. Melepaskan pakaian tradisional yang telah ia gunakan selama di sini, pata gadis itu semua terlihat seperti orang yang berbeda setelah berganti style.

"Apa yang kau harapkan, bahkan Shoure yang berlagak sombong bahkan tidak diundang dalam acara makan malam. Setidaknya aku tidak akan malu saat kembali nanti." dari sisi yang berbeda, Shoure seperti ingin mengundang pertengkaran setelah mendengar ucapan para gadis yang berbisik dengan suara yang keras.

"Hahaha, jika kau mau keluar silahkan. Aku masih mau kembali ke sini untuk melihat pertarungan yang semakin seru ini. Aku bahkan tidak perduli lagi dengan terpilih atau tidak menjadi istri jenderal Xavier, aku inginnya yaitu pertarungan antara Youna dan Quinn." gadis itu tidak lagi melanjutkan ucapannya karena sebuah spacecar mewah sudah berhenti di hadapannya untuk menjemputnya.

"Wanita sialan itu!" desisi Shoure marah. Ia kesal karena dirinya tidak mendapatkan undangan dari nyonya Knox. "Selamat, kakak Youna. Aku sudah tidak terkejut lagi dengan undangan yang telah kau terima. Kau psati akan sangat menarik perhatian nanti malam." Shoure menoleh ke arah wanita tinggi berambut terurai panjang di sampingnya. Style rambutnya memperlihatkan bunga merah maroon nan merekah di pelipisnya dengan sempurna. Ditambah dengan aura yang ia pancarkan, Shoure pun memendam rasa iri dihatinya.

"Aku tidak meragukan dirimu namun bagaimana mungkin wanita bunga abu-abu itu bisa diundang juga ke acara makan malam? Bahkan si dungu Seeli juga ikut." keirian dihatinya semakin bertambah karena orang yang terpilih adalah mereka yang berada jauh di bawahnya. Dari latar belakang, dia berada lebih tinggi dari meraka semua!

Youna yang berdiri bak pahatan patung terindah di sebelah Shoure, melihat jauh ke arah depan, fokusnya tertuju kepada satu orang yang asik berbicara, "seharusnya kau bertanya kepada dirimu sendiri." Youna memberikan pandangan yang membaut Shoure merinding, "bagaimana bisa wanita bunga abu-abu itu lebih baik darimu?" kemudian Youna berlalu untuk meninggalkan Shoure yang mengumpat sambil merutuk sekuat tenaga.

Di ujung jalan, tiga putri bangsawan sedang berbagi cerita bersama, Seeli, gadis polos yang seolah tidak paham apa yang sedang terjadi dengan dunia ini berujar, "eh, apa tadi nyonya Knox menyebutkan namaku? Bagaimana aku bisa ikut diundang dalam acara makan malam ini?" anggota termuda itu menjadi panik sendiri, tidak menyangka jika ia akan terpilih. Ia menjadi takut untuk datang.

"Kak Irish. Apa mungkin nyonya Knox salah mengenaliku dengan dirimu? Atau mungkin lidah nyonya Knox terpeleset dan malah menyebutkan namaku? Apa aku harus masuk ke dalam untuk bertanya lagi?" ujar sang gadis tidak berhenti. Ia mulai merecoskan hal-hal tidak penting yang pada akhirnya menyulut emosi Irish Gold yang sejak awal memang memiliki kesabaran setipis tisu.

"Kau pergi saja sendiri! Bahkan jika terpilihpun aku tidak ingin pergi! Aku ingin ke bar! Aku ingin berpesta! Aku ingin bebas dari penjara mengerikan ini!" teriaknya tidak santai sama sekali. "Dan, selamat untukmu nona Flos. Kau berhasil membuat nyonya Knox menyukaimu. Performamu sangat bagus. Jika kau mampu mempertahankannya, kau bisa terpilih dan terbebas dari Jacob Pan."

Quinn mengerutkan keningnya, "kau juga tahu tentang itu?"

"Opppsss.… aku harus segera pergi. Bye bye! Nikmati makan malam kalian dengan jenderal Xavier. Ok!" secepat ucapannya, gadis berambut keemasan itu juga berlalu begitu cepat.

"Apa tadi nyonya Knox bilang kita akan malam dengan jenderal Xavier?" tanya Seeli polos.

"Nona Gold tahu banyak hal. Dia bahkan tahu jika makan malam nanti malam akan dihadiri oleh jenderal Xaviernl."