webnovel

Flower 09

Siapapun akan merasa tidak nyaman jika orang-orang berbisik mengenai dirimu baik itu di belakang maupun di depan. Begitupula dengan Quinn Flos— seorang gadis yang sejak kedatangannya di dalam aula, tidak berhenti merasakan tatapan dari orang-orang sekitarnya.

Hal ini bermula sejak tadi pagi— ketika Irish Gold dan seorang gadis dari keluarga Shoure bertengkar di tepi sungai, yang pada akhirnya berdampak pada Quinn. Harapan gadis bunga abu-abu ini adalah, ia bisa melewati pemilihan ini dengan tenang, jika diperbolehkan, ia tidak ingin menjadi pusat perhatian. Bahkan ia akan jauh lebih senang di saat orang-orang tidak sadar atas keberadaaannya di pemilihan keluarga Knox ini.

Akan tetapi, kini, semua itu hanya tinggal keinginan semata, karena, sekarang gadis-gadis peserta pemilihan sudah membicarakannya tanpa henti. Mereka turut memberikannya pandangan dengan tatapan yang tidak bisa ia tebak.

"Kak Quinn, kau terkenal sekarang." Seeli Snow, gadis polos ini berujar seolah para gadis ini membicarakannya karena kekaguman mereka padanya, sayangnya itu semua berbanding terbalik dengan kenyataan. Ia menjadi pusat perhatian karena tanda yang Ia bawa. Sebuah tanda yang berbeda dari yang lain.

Quinn menyuntuh pelipisnya, memastikan bunga abu-abu di pelipisnya itu tidak terlihat.

Ruangan yang dipenuhi oleh bisik-bisik itu akhirnya menjadi sunyi setelah nyonya keluarga Knox datang. Wanita paruh baya itu masih menggunakan pakaian tradisional, datang dengan sangat anggun serta elegan. Setiap langkah yang ia berikan terlihat begitu mempesona.

"Hari ini aku ingin memperkenalkan kepada gadis-gadis cantik yang ada di sini salah satu budaya keluarga kami." para pelayan datang membawa meja dan menaruhnya di depan para gadis. Quinn meneliti apa yang ada di depannya. Sebuah vas bunga beserta beberapa tangkai bunga hidup berwarna-warni dari berbagai jenis. Tidak berbeda dengan para peserta pemilihan, di hadapan nyonya Knox sendiri juga sudah tersedia meja dan peralatan yang sama.

"Seni merangkai bunga adalah seni yang diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang keluarga Knox. Mungkin terlihat sederhana, namun bagi keluarga kami, karakter seorang wanita dapat tercerminkan dari bagaimana ia merangkai sebuah bunga. Dari bunga yang ia rangkai. Quinn tahu tentang tradisi keluarga Knox satu ini.

Nyonya knox digadang-gadang sebagai wanita yang paling beruntung di seluruh planet. Dia terlahir dengan paras yang menawan, belum lagi warna merah maroon di keningnya. Tanpa banyak bertanya, siapapun yang melihat sudah dapat mengetahui kemampuannya.

Dulunya nyonya keluarga Knox adalah salah satu prajurit yang tergabung dalam Sky Eagle Legion. Dia menjadi wakil jenderal ketika suaminya adalah sang jenderal itu sendiri. Tidak ada seorangpun yang tahu jika sang jenderal dan wakil jenderal memilki hubungan yang lebih istimewa.

Lalu ketika pemilihan diadakan, secara mengejutkam sang wakil jenderal hadir di sana, datang sebagai 'seed' untuk sang jenderal. Ia langsung memberikan kesan yang mendalam bagi seluruh anggota keluarga Knox kala itu. Bagaimana caranya berpikir, berkata dan kekuatannya jauh di atas seed yang lain. Pada akhirnya, seperti yang telah orang-orang perkirakan, ia terpilih menjadi nyonya keluarga Knox, lalu sekarang sebagai istri sang jenderal.

Ia keluar dari kemiliteran ketika mengandung putra pertamanya kemudian, setelah Xavier Knox menunjukan kamampuannya beserta menarik perhatian khalayak, sang putrapun naik untuk menggantikan sang ayah sebagai seorang jenderal.

Mantan wakil jenderal kemiliteran nasional— walaupun sekarang sudah berkeluarga dan menjadi nyonya rumah yang mengurus semua ketatanan keluarga Knox, masih ada naga agung yang tertidur di dalam tubuhnya. Hari ini nyonya Knox bisa menyuruhmu untuk merangkai bunga, tetapi besok, bisa saja dia membawamu untuk berburu di tengah hutan berbahaya.

Walaupun terlihat sederhana, merangkai bunga ternyata tidak sesederhana itu. Setiap gadis harus mempersiapkan bunga yang akan mereka gunakan sendiri, beberapa bunga bahkan ada yang berduri. Bagi sebagian gadis manja yang tidak pernah tertusuk duri, mereka harus menahan air mata ketika tangan itu terluka. Beberapa lagi merangkai bunga-bunga itu dengan tangan gemetar karena nyonya Knox melayangkan komentar yang menyatakan jika karangan mereka seperti rumput liar.

Sejak hari pertama hingga sekarang, dari 20 gadis yang mengikuti pemilihan, kini hanya tersisa 15 orang. Lima diantara mereka sudah pulang sebab tidak terbiasa dengan kehidupan yang terasa keras di rumah keluarga Knox.

Quinn sudah memiliki banyak ilmu dari banyak pemilihan yang telah diikuti. Gadis pendiam itu memulai rangkaiannya dari memilih beberapa bunga yang ia pikir akan ia gunakan. Ia terlihat sangat tenang dan tidak banyak bicara. Di sebelahnya, beberapa kali Irish Gold terdengar mengumpat. Karena bagi gadis keluarga Gold itu, berburu di alam liar lebih menyenangkan daripada duduk sambil merangkai bunga seperti ini. Setiap bunga yang ia pegang akan berakhir mengenaskan.

"Kau menangis hanya karena sebuah duri kecil menusuk tanganmu. Sedangkan masih banyak hal lain di luar sana yang belum kau lihat." walaupun tidak begitu keras, namun suara Youna yang berada beberapa meter dari Quinn terdengar jelas di ruangan yang sunyi. Bukan hanya Quinn seorang yang sadar, namun juga peserta lainnya.

Seorang gadis tidak kuasa menahan air matanya, sambil menangis ia berkata— "tentu saja wanita militer sepertimu akan berkata seperti itu! Aku adalah seorang nona dari keluarga terhormat, aku bahkan tidak pernah memegang pisau sebelumnya. Apa tidak ada pelayan di sini yang akan memanggilkan dokter untukku? Aku takut tanganku akan infeksi." gadis itu menangis dengan suara yang memekakan. Rengekannya membuyarkan seluruh konsentrasi.

"Ini tidak ada hubungannya dengan keluargmu. Ini juga tidak ada hubungannya dengan aku yang seorang anggota militer. Ini hanya kau yang terlalu manja. Ya, aku rasa kau juga tidak bisa membanggakan nama keluargamu di sini, ibumu hanya seorang wanita simpanan. Aku terkejut kau berani datang ke sini." wajah yang semula nampak dibuat-buat untuk dikasihani menjadi merah padam setelah mendengar ucapan Youna.

"Oh, jadi hanya karena kau mengenal jenderal Xavier kau merasa sudah menjadi nyonya rumah ini? Apa kau pikir aku tidak tahu apa yang kau pikirkan? Kau berpikir bisa menjadi nyonya rumah ini? Bahkan kau juga menganggat rendah pada kami semua! Aku mendengar apa yang kau katakan tempo hari dengan teman-teman sampahmu itu! Aku berharap agar kau tidak akan pernah terpilih menjadi istri jenderal Xavier!"

Bukannya kesal, Youna malah mencibir gadis itu. Ia melirik pelipis sang wanita, hanya dari matanya sudah sangat jelas jika ia menganggap rendah sang gadis. "oh kita lihat saja." ujarnya dengan percaya diri.

Kejadian itu terjadi ketika nyonya Knox tidak ada di tempat bersama mereka. Ketika sang nyonya rumah kembali, ia menyuruh seseorang untuk mengobati tangan sang gadis yang terluka. Dari matanya ia terlihat tidak begitu suka dengan rengekan yang hanya diakibatkan oleh sebuah luka kecil di tangan. Namun karena ini adalah pemilihan yang diadakan di keluarganya, di dalam rumahnya, mau tidak mau sang nyonya juga tidak ingin membuat masalah dengan keluarga lain di masa depan.

Ia hanya berpikir jika kebanyakan putri-putri keluarga bangsawan memang seperti itu.

Di saat waktu yang diberikan habis, nyonya Knox melihat satu-persatu rangkaian bunga yang telah mereka kerjakan.

Dan mungkin ia juga akan memberikan sedikit kritikan untuk gadis-gadis manja ini.