"Aku cuma mau nemenin kakak tidur di sofa soalnya aku gak tega kalo kakak tidur di sofa sendirian."
Mendengar kalimat itu rayhan terharu, adiknya ini sangat menyayangi dirinya. Tak terbayang jika nanti ia juga akan kehilangan alysa, laki – laki itu tidak akan kuat.
Rayhan berjanji pada dirinya sendiri gadis didepannya ini akan selalu bahagia dan mendaoatkan laki – laki yang tepat. Tak boleh ada sedikitpun yang menyakiti dirinya.
Jika ada, laki – laki itu akan rayhan beri pelajaran yang setimpal.
"Selamat pagi." Sapa Zahra yang mengagetkan kedua adik kakak itu yang sedang terlarut dalam perasaan persaudaraan.
Rayhan yang sedari tadi berkaca – kaca mengusap matanya dengan lembut. Gengsi rasanya jika harus ketahuan bahwa dirinya sedang merasa sedih oleh Zahra padahal itu adalah hal yang manusiawi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com