webnovel

Chapter 23

Gadis itu berjalan cepat menyusuri trotoar komplek, angin berhembus kencang dengan langit yang menggelap. Pelupuk matanya memerah, berusaha membendung sementara buliran bening yang hendak turun melewati pipi. Langkah terhenti, berbelok dan berakhir duduk di terminal pejalan kaki.

Febee menghembuskan nafas lelah, tangannya memegang kedua sisi kursi batu yang ia duduki. Ini adalah resikonya, mencintai seseorang yang jelas tentu tak mencintai kita.

"Tenang Feb tenang, aku yakin kau bisa mengendalikan ini." Gadis itu mengusap uluk hatinya, sabar.

Tapi percuma, hatinya terlalu sesak untuk diredakan. Hatinya terlalu membara terbawa emosi kekecewaan mendalam.

"Hiks.."

Febee menunduk, menyembunyikan isakan yang sedari tadi ia simpan. Kedua tangannya ia tutup pada sebagian wajah, hatinya terlalu kecewa dan sesak, apa yang harus ia lakukan agar Kenzo bisa mencintai dan menerimanya. Sedangkan semua yang gadis itu punya telah ia berikan, tapi seakan semua itu tak cukup bagi pria itu.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com