webnovel

Ch. 3 Formula

[Hidden Boss, Spider Queen telah dikalahkan]

[All stat +2]

[Spider Silk telah didapatkan]

[Skill Intermediate-rank Dagger Mastery (E) telah mencapai level maksimal. Advanced-rank Dagger Mastery (D) telah terbuka]

Tinggal satu lagi.

Rehan menyeka keringat di dahinya. Setelah berlari selama 10 jam, ia akhirnya merasakan lelah. Melawan monster bukanlah hal sulit, menjelajahi dungeon yang luas juga sama, tapi jumlah yang terus bermunculan di jalan cukup untuk membuat mengubah pakaiannya menjadi merah darah. Mengeluarkan beberapa buah yang menyerupai beri, Rehan memilih untuk beristirahat sejenak.

Dia memakan 3 buah teri seukuran genggaman tangannya tersebut, sebelum melanjutkan perjalanannya. Targetnya kali ini merupakan Hidden Boss paling kuat yang di tutorial, seekor harimau penyendiri. Berbeda dengan monster lainnya, hanya ada 3 harimau di hutan ini, dan salah satunya ialah Hidden Boss tersebut. Kekuatannya telah mencapai rank D, jadi Rehan tidak bisa langsung bertarung dengan kondisi kelelahan.

Secara singkat perbedaan kekuatan antara rank itu seperti ini.

+ 10 = manusia dewasa normal

+ 20 = F

+ 100 = E

+ 500 = D

Itu angka salah satu stat minimal, bukan battle power.

Saat ini, Rehan masih berada di rank F dengan stat tertinggi mencapai 89 Agility, disusul 78 Strength. Seperti yang diduga, mana yang ia miliki baru menyentuh angka 20.

Terdapat satu cara yang mudah untuk meningkatkan kekuatan seseorang dari F langsung ke E, yaitu dengan meminum sebuah ramuan. Cara lainnya ialah mendapatkan job, tapi itu hanya bisa dilakukan setelah melewati tutorial dan masuk ke job changer dungeon yang disediakan sistem.

Untuk itu, aku membutuhkan mata black panther yang dimiliki Ren. Seekor monster sekali lagi keluar dari semak belukar, kali ini seekor kadal besar. Rehan dapat membunuhnya dengan mudah, namun bau darah akan segera menarik perhatian pemangsa lainnya.

Setelah menunggu setengah jam lebih sedikit, seorang pemuda dengan perawakan atletis keluar dari semak belukar. Ia memiliki wajah biasa dengan potongan rambut pendek. Memperlihatkan mata coklat yang dalam. Kulitnya yang sawo matang seperti dirajut oleh cahaya suci.

Apakah itu efek dari skillnya? Dia memang selalu nampak bersih, tapi tidak sebersih ini. Rehan memberikan komentarnya. "Yo, akhirnya sampai juga!"

Seekor anjing liar melompat keluar dari semak hendak menerkam Ren, namun langsung mati karena aliran listrik yang keluar dari tangan si pemuda.

Skill macam apa itu? Rehan menelan ludahnya sendiri. Jika itu dirinya dimasa lalu, teknik Ren akan dikira sebagai skill tipe listrik biasa. Tapi saat ini, ia merasa kalau ada sesuatu yang luar biasa tersembunyi dibaliknya. Ah benar, itu menyerupai skill Storm Terror dari pengunungan Alpen.

"Kamu menungguku? Apa yang kamu inginkan kali ini?" Itu merupakan pertanyaan murni, namun beberapa orang mungkin akan salah paham.

Rehan tersenyum kecil. "Aku ingin mata black panther yang kamu miliki. Aku akan menggantinya dengan ramuan rank up potion, bagaimana?"

Ren langsung mengeluarkan sebuah mata bermanik kuning dengan pupil vertikal. Kemudian ia melemparnya kepada Rehan. "Aku ingin ramuan Savant."

"Tentu." Ren mengeluarkan sebuah kertas dan memberikannya kepada Rehan.

"Air murni 100ml, heavenly corpse mutiara, buah naga berisisk, ekor burung merak, rumput tiga warna, rumput berwajah manusia, mata black panther, dan darah monster kelas rendah. Kamu tidak mencoba membunuhku kan?" Ren merasa sangat skeptis dengan semua benda tersebut. Tidak hanya itu mudah ditemukan, tapi juga tak layak konsumsi.

"Kamu tahu aku memiliki halo protagonis, selain itu seorang regresor. Aku tidak berani untuk membohongimu." Rehan menghela ringan. Ia ingat bagaimana Ren menghancurkan seorang penipu sampai ke akar-akarnya dimasa lalu. Selain itu, nilai kepercayaan Ren tidak sebanding dengan ramuan rank E seperti ini.

Pada setiap rank terdapat level cap. Dimana seseorang tidak bisa naik rank tanpa melalui ujian tertentu. Seseorang rank rendah bukan berarti levelnya rendah. Batas level seorang Hunter itu 100, jadi Rank F level 100 akan lebih lemah dari Rank E level 80. Sementara setiap Awakener kebanyakan akan memulai dari rank F.

Potion yang aku berikan kepada Ren saatpun brlum diketahui oleh dunia, hanya sedikit individu dari kelompok tertentu, mereka dikenal sebagai Secret Society.

"Kamu bisa mengeceknya dengan Jonathan Rheas yang buka toko cosplay di jalan Susungan no 79."

"Baiklah, aku percaya kali ini." Ren memasukan kertas tersebut kedalam inventori.

"Ah benar, sebaiknya kamu tidak menyebar luaskan formula tersebut atau beberapa organisasi rahasia akan mengejarmu." Tambahnya lagi.

"Mengerti." Ren terlihat memandangi Rehan dengan agak aneh.

"Apa ada yang salah dengan wajahku?"

"Ada banyak noda darah." Jawabnya jujur.

"Ah." Rehan mengusap wajahnya dengan lengan bajunya. "Aku akan memperlihatkan padamu cara membuat ramuannya."

Rehan mengeluarkan sejumlah barang yang dikenalinya. Kristal monster, rumput dengan 3 warna berbeda, rumput dengan noda hitam menyerupai seseorang yang tersenyum, buah sebesar kepalan tangan orang dewasa berwarna merah bersisik, mata monster yang diberikan Ren, dan juga segelas darah dari monster tak diketahui.

Setelah Rehan mengeluarkan kompor api portabel yang sering buah kamping, dan cawan besi. Pertama-tama ia memasukan air murni, disusul kristal monster. Begitu kristal dimasukan, air langsung berubah menjadi merah keruh sementara kristal itu sendiri langsung menghilang. Kemudian disusul rumput 3 warna, yang membuat air didalamnya sedikit terang. Ketika ditambahkan buah bersisik naga, airnya menjadi lebih terang lagi. Lalu berubah menjadi seperti air biasa ketika rumput berwajah manusia ditambahkan. Corak putih pucat terbentuk setelah ditambahkan mata black panther. Setelahnya darah monster membuat air berubah sebening kristal.

"Selesai, mudahkan." Rehan mengangkat cawan besi tersebut, membiarkan Ren merasakan mana yang keluar dari dalam ramuan transparan didalamnya. "Terakhir, kamu tinggal meminumnya."

Rehan menegak air tersebut dengan cepat seperti orang yang kehausan. Lalu cahaya kemerahan mengelilinginya sebagai tanda naik levelnya.

[Selamat anda telah mencapai rank E]

[All stat + 100]

[Karena telah naik rank, anda bisa memilih job baru.]

[Hunter, Warrior, Assassin]

Tentu saja aku pilih Hunter! Rehan menekan salah satu option dengan semangat.

Ren mengambil cangkir di tangan Rehan lalu melihat cairan yang tersisa. Ia mengeluarkan beberapa tetes cairan tersebut dengan skillnya lalu menyimpannya kedalam inventori.

"Tidak memiliki aroma?"

"Ramuan kelas rendah tidak mengeluarkan aroma yang unik. Berbeda dengan potion atau obat herbal lainnya." Rehan tidak menyadari tindakan yang baru saja dilakukan oleh Ren. "Dalam kasus ramuan rank up, hanya beberapa tipe ramuan saja yang mengeluarkan aroma melekat."

"Hm, jadi seberapa kuat kamu saat ini? Kamu tidak memiliki skill magis?" Ren bertanya dengan kebingungan bercampur penasaran.

"Hehe, aku belum memilikinya. Aku memberikan semua buku skill tipe elemental padamu." Katanya sembari menggaruk pipinya yang tak gatal dengan jari-jarinya.

"Jadi apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"

"Membunuh Hidden Boss terakhir, aku percaya diri bisa mengalahkan selagi masih rank F. Apalagi sekarang. Kamu mau ikut?" Kata Rehan.

Ren berfikir untuk sejenak, kemudian dia menganggukan kepalanya. "Baiklah."

Ren:

Ia memilih untuk mengikuti Rehan. Bukan hanya karena Rehan tidak memiliki skill magis, tapi juga sekedar iseng. Ia ingin melihat bagaimana seseorang dengan halo protagonis beraksi secara langsung. Bagaimana Ren tahu pria itu punya halo protagonis? Takdir mengatakannya kepadanya

Sudah menjadi rahasia umum kalau dunia ini terbagi menjadi 3 bagian, bumi permukaan, dunia roh, dan dunia astral. Diluarnya terdapat kosmos, diakhiri laut ketiadaan. Diluarnya terdapat kain mimpi, yang membatasi antara alam raya dan Ain, tempat [ ] berada.

Dunia Roh merupakan tempat tinggal para roh, entah itu baik maupun jahat. Dunia tersebut saling tumpang tindih dengan dunia nyata, membuat siapapun yang cukup sensitif dapat berinteraksi dengannya kapanpun juga. Setiap orang pasti terhubung dengan dunia roh karena Proyeksi Astral seseorang terletak di sana. Itu dapat memperoleh semua jenis informasi abstrak, yang merupakan alasan mengapa wahyu dapat diperoleh dari ramalan. Tentu saja, semua informasi tersebut belum tentu bisa kebenaran. Dalam kebanyakan kasus hasil ramalan merupakan sebuah potongan puzzle bukannya informasi lengkap. Ren entah bagaimana bisa tahu kalau pria itu memiliki takdir yang besar.

[ ], aku mohon kuatkanlah hatiku. Ren berdoa kepada satu-satunya entitas yang ia percaya sebagai tuhan. Begitu nama [ ] disebutkan, energi spiritual di sekitarnya bergetar dengan kebahagiaan, menyebarkan aura positif kesekitarnya.

Ren berlari melalui semak belukar, ia tidak lagi mempedulikan source poin yang ada, karena waktu yang sudah menipis. Ia tidak berlari fengan kecepatan maksimal karena Ren tidak memiliki pengalaman outdoor seperti Rehan. Bermanuver diudara, atau menemukan pijakan yang sesuai cenderung sulit dilakukan. Walau begitu Ren mampu mengimbangi kecepatan Rehan dengan mudah.

Setelah berlari 10 menitan, keduanya sampai didepan sebuah batu besar. Diatasnya terdapat seekor harimau besar yang tengah berjemur dibawah mentari. Walau berbaring ukurannya sudah melebihi rumah. Dan aura keganasan merembes keluar dari badannya. Sepasang pria terpantul jelas pada mata kuning-hijau miliknya.

Harimau tersebut perlahan bangun, melepaskan aura menindas sekaligus majestic yang akan meneror setiap mahkluk yang bertemu dengan-nya

"Akhirnya, pertarungan yang sengit." Rehan mengambil sikap kuda-kuda, kemudian menerjang kearah Harimau tersebut.

Harimau tersebut menyambut serangan yang datang dengan tangan kirinya, menciptakan percikan cahaya yang berterbangan diudara. Rehan menarik lengan kanannya bersamaan dengan tendangan menengah kaki kiri. Si Harimau menarik wajahnya mundur dengan malas, menghindari seragan tersebut sepenuhnya. Rehan hendak melanjutkannya dengan tendangan lain, namun si Harimau menyerangnya terlebih dahulu menggunakan kaki kanannya, melempar Rehan ke pohon sebelah. Menghancurkan berkeping-keping, dan menumbangkan sisanya.

Seperti yang diharapkan dari monster rank E, Ren mengamati monster tersebut dengan tertarik.

Rehan tidak mendarat dengan kedua kakinya, secara praktis tidak terluka sama sekali. Ia melompat sekalu lagi kali ini kecepatan dua kali lipat dari sebelumnya. Si Harimau terlihat memicingkan matanya, kemudian masuk kedalam sikap bertarung. Ia melompat santai ke belakang menghindari serangan Rehan,sementara si Hunter menghancurkan batu besar tersebut dengan kakinya.

*Roaar !!*

Si Harimau meraung keras, mengirimkan gelombang sonik kepada Rehan, namun dihindari dengan mudah. Rehan kembali melesat, tidak langsung menyerang hanya mengurangi jarak diantara mereka. Setelah itu terjadi pertukaran pukulan antara si Harimau dan Rehan yang sangat sengit. Kuku dan kulit Harimau tersebut sangat tebal hingga senjata magis tingkat rendah yang digunakan Rehan tidak bisa menembusnya. Sebaliknya, gerakan Rehan sangat cepat hingga si Harimau tidak sanggup mendaratkan serangan kepadanya.

"Ini menyenangkan!" Seringai Rehan semakin melebar, membuat Ren sedikit menggelengkan kepalanya.

Harimau itu terlalu pandai untuk binatang buas, Ren tidak bisa menahan komentarnya.

Beberapa menit kemudian, Rehan berhasil mendaratkan tendangan didagu begitu si Harimau mencoba untuk menerkamnya. Kemudian si Harimau mulai mengubah taktiknya. Kuku di cakarnya dibalut dengan cahaya merah, ketika itu diayunkan, ia melepaskan gelombang energi yang memotong apapun dijalannya. Rehan segera melompat ke tinggi untuk menghindari serangan tersebut, kemudian ia terjun untuk mendaratkan serangan lainnya. Si Harimau mengangkat kaki kanannya, melepaskan skillnya yang lain. Rehan tidak bisa mengelak serangan tersebut dan dihempaskan ke langit. Beruntungnya Rehan masih bisa menahan serangan tersebut dengan belatinya, menghindari serangan fatal.

Inilah mengapa kamu tidak bisa langsung mengalahkannya, Ren menghela ringan. "Aku masuk."

Ia tidak ingin melakukan serangan dadakan, karena memang tidak perlu. Ren mengarahkan tangannya kepada monster tersebut. Energi spiritual yang keluar dari tangannya langsung berkumpul dibawah kaki si Harimau tanpa mengetahui hukum ruang-waktu.

Frost Catastrophe (EX): Ice Prison!

Skill diaktifkan. Kemudian kristal es tumbuh menjulang sampai menembus awan, mengurung si Harimau didalamnya.

Rehan yang kaget tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, dan memukulnya dengan sekuat tenaga. Suara renyah terdengar ketika kristal es tersebut retak dibawah hantaman Rehan, lalu pecah menjadi berkeping-keping. Bersama potongan daging Harimau didalamnya.

[Hidden Boss, Tiger telah dikalahkan]

[Artefak, Painting of the Mountain telah didapatkan]

[Artefak, Jimat Bayangan telah didapatkan]

[Level up]

[Level up]

[Magic +10]

[Magic +5]

[Magic +5]

Ren melihat semua notifikasi yang muncul untuk sejenak. Sudut mulutnya sedikit tertarik ketika ia melihat kata Artefak pada salah satu layar. Ia tidak menyangka akan dapat sesuatu yang langka dalam sebuah tutorial. Artefak, menang tidak sekuat item kelas legendaris ataupun epic, namun mereka langka dan unik. Jadi artefak selalu menjadi incaran banyak orang.

[Painting of the Mountain (Artefact)

Efek: summon Lord of the Mountain

Desk: lukisan sebuah gunung dan penguasa yang mendiaminya.]

[Jimat Bayangan (Artefact]

Efek: membuat bayangan yang terkoneksi dengan penggunaan secara realtime.

Desk: jimat bayangan tingkat tinggi yang diciptakan oleh seorang ... ]

Lumayan, summon akan sangat berguna untuk seorang yang tidak tahu caranya bertarung sepertiku. Dan untuk jimat bayangan, semakin banyak tangan semakin baik, ya kan~ Ren tersenyum dengan senang.

Rehan yang juga baru saja mengecek notifikasi juga ikut tersenyum. "Nampaknya kamu juga dapat item yang menarik, Ren."

"Tidak juga. Aku dapat Lukisan Gunung, bagaimana denganmu?"

"Artefak? Kamu dapat artefak?! Kamu ngecheat ya?!" Rehan terheran-heran mendengar kalimat Ren. Sejauh yang ia ketahui, satu-satunya item yang berguna di tutorial hanyalah pedang Silverdawn. Walaupun Artefak belum tentu bagus, tapi ia tidak pernah mengira Artefak akan muncul di Tutorial. Bagaimana mungkin!

"Mungkin bisa dibilang begitu, 100% possible drop." Ren hanya mengikutinya, karena ia sendiri tidak tahu bagaimana Artefak bisa muncul disini.

"Skillmu hanya bisa digunakan untuk meng-upgrade skill lain atau item secara umum, aku rasa itu tidak bisa meningkatkan parameter. Bahkan tidak ada parameter Luck di windows sistem, jadi ini murni keberuntungan? Tidak, tidak, tidak, itu tidak mungkin!" Rehan merenung dengan keras sampai membuat Ren terkejut.

Sepertinya aku tidak memberitahukan kemampuanku sepenuhnya kepada Rehan, tapi, menang lebih baik seperti itu. Walaupun Rehan Protagonis, tidak menjamin setiap yang menjalin relasi dengannya orang yang baik pula. Bagaimanapun juga, seorang protagonis cepat atau lambat akan bentrok dengan antagonis. Ren membulatkan pikirannya. Lalu sebuah pertanyaan muncul dibenaknya, "Apa kamu percaya dengan Tuhan?"

Rehan tiba-tiba berubah menjadi dingin. "Tuhan? Maksudmu orang-orang yang trngah mengawasi kita saat ini? Aku tidak percaya dengan mereka. Sebaliknya, aku akan menjadi lebih kuat dari mereka dan menyelamatkan dunia ini." Katanya dengan kobaran api melahap matanya.

Mereka? Ren tidak tahu apakah Rehan merujuk pada satu entitas atau lebih dari satu. Dia kebingungan karena persepsinya sendiri. Dan melihat keadaan Rehan saat ini, Ren memilih menutup mulutnya untuk saat ini.

"Kenapa kamu bertanya?"

"Aku tidak tahu Tuhan mana yang kamu bicarakan, tapi aku percaya pada satu Tuhan." Ren tersenyum aneh. Ekspresi yang membuat siapapun merasa emosional.

"Siapa dewa (deity) yang kamu percayai?"

"Aku tidak tahu siapa dia, yang jelas, dia merupakan Sumber dari Segala Sesuatu."

"Aku tahu dua entitas yang memiliki gelar sumber dari segala sesuatu, God Almighty Aiyya, dan Father of Evil Avni." Ketika Rehan menyebutkan nama kedua entitas tersebut, lapisan langit atas tutorial seperti dibelah, terbuka. Memperlihatkan beberapa mata dari dua entitas berbeda tengah menatap kepada kedua orang tersebut.

[Bahaya !!]

[Bahaya !!]

[Bahaya !!]

[°€{°£{°¥×¢°¢{°×`°¢{€°£{°¢{¢°¢= ....error.... ]

"AAAAAAAAAARRRRGGGHHHHH !!!!!!!!!!!!!!!"

Rehan mencengkram kedua kepalanya sampai dahinya menyentuh tanah. Meraung keras hingga telinga Ren merasa nyeri dibuatnya. Seperti merasakan sakit diluar akal sehatnya, Rehan berguling-guling dengan liar, mencoba meredam rasa sakit tersebut dengan rasa sakit yang lain.

Sementara itu, Ren melihat kedua entitas tersebut dengan tatapan menghormati. Dia hanya tersenyum seperti melihat orang seseorang dijalan. Tanpa benar-benar merasakan apapun.

Setelah beberapa saat tabir yang memisahkan antara dua dunia tersebut kembali tertutup. Mengembalikan langit kedalam bentuk semulanya.

[Perhatian, Father of Evil telah menaruh minat kepada anda] (biru)

[Father of Evil memberikan authority 'Lord of Darkness(EX)'] (kuning)

[Perhatian, God Almighty telah menaruh minat kepada anda] (biru)

[God Almighty menghadiahkan authority 'Angel of Light (EX)'] (kuning)

Bersamaan dengan notifikasi tersebut, Ren merasa merasa lemah dibarengi dengan rasa sakit yang mencabik-cabik setiap sel di tubuhnya. Seperti dua dua gada bertemu kemudian di hantaman satu sama lain berkali-kali. Ren hanya bisa terduduk lemas, mengertakan rahangnya, sembari memegang kepalanya.

[Protection of Faith (EX) berevolusi menjadi Protection of Faith (ZZ)]

Ugh, kepalaku, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah itu karena aku mendapat dua otoritas secara bersamaan?

"Kamu tidak apa?" Suara Rehan yang berat terdengar dari sampingnya.

--end