webnovel

Hari ketiga

Happy reading!

"Gue tanya apa jangan ya, kalau gue nanya nanti dia risih, kalau gue nggak nanya gue nggak tau apa-apa," batin Faldo yang saat ini sedang makan malam bersama Kiara.

Biasanya Faldo tidak ikut makan malam di rumah karena kerjaannya. Namun hari ini tumben sekali ia bisa pulang cepat dan makan malam di rumah bersama Kiara.

"Kenapa?" tanya Kiara mengeluarkan suara karena melihat Faldo yang sepertinya terlihat sedang bingung.

"Ehem gapapa," jawab Faldo membuat Kiara menganggukkan kepalanya.

Namun melihat Faldo yang masih terlihat seperti orang kebingungan, membuat Kiara kembali bertanya.

"Kenapa sih?"

"Tadi pagi gue liat lo ngobrol sama mantan lo ngobrolin apa?" tanya Faldo berbicara dengan begitu cepat sehingga membuat Kiara terpaku sejenak.

"Jadi dia dari tadi mau nanya itu," batin Kiara.

"Mantan gue? Maksud lo Gersa?" tanya Kiara menahan tawanya, melihat ekspresi Faldo saat ini terlihat sangat lucu. Terlihat seperti orang yang sedang cemburu mungkin?

"Iya itu, gue tadi pagi nggak sengaja liat sih," jawab Faldo lirih.

"Aduh malu banget gue ngapain nanya segala," ucap Faldo di dalam hati mengutuk dirinya sendiri.

"Nggak ngobrol apa-apa, dia cuma nanyain kabar doang," ucap Kiara dan dibalas anggukan kepala oleh Faldo.

"Iyakah?" batin Faldo.

"Besok lo tanding?" tanya Kiara mengingat Faldo anggota tim basket di sekolahnya.

"Iya," jawab Faldo yang terlihat sedikit terkejut. Jarang sekali Kiara mengajukan pertanyaan seperti itu kepadanya, ya walaupun sekedar basa-basi.

"Semangat," ucap Kiara. Setelah mengatakan hal tersebut Kiara menaruh piring kotornya ke belakang.

Sementara Faldo masih terpaku mendengar ucapan semangat dari Kiara barusan.

"Kayaknya besok gue harus main serius biar keliatan keren di mata Kiara," ucap Faldo lirih dan segera menghabiskan makanannya.

Keesokan harinya.

Hari ini Kiara bangun tepat waktu, ya itu karena semalam ia bisa tidur seperti biasa.

"Gue udah bangun awal tapi tetep aja dia yang duluan sarapan, sebenernya dia bangunnya jam berapa sih," ucap Kiara dalam hati saat melihat Faldo sudah menyantap sarapannya di meja makan.

"Nggak kesiangan lagi?" tanya Faldo tersenyum kecil melihat wajah Kiara yang terlihat sebal dengan pertanyaannya barusan.

Kiara tak menjawab pertanyaan Faldo barusan, lagian pertanyaannya seperti pertanyaan retoris yang sudah tak membutuhkan jawaban darinya. Kiara pun duduk dan menyantap sarapannya dengan santai.

"Gue berangkat duluan ya," ucap Faldo yang sudah menghabiskan sarapannya. Kiara pun mengalihkan pandangannya menatap Faldo dan mengangguk kecil.

Faldo pun beranjak dari duduknya dan berjalan keluar. Namun tiba-tiba Faldo kembali lagi, hal itu membuat Kiara mengernyit bingung.

"Kenapa? Ada yang ketinggalan?" tanya Kiara yang melihat Faldo kembali lagi.

"Iya, ini kelupaan," jawab Faldo dan memasangkan jepit rambut untuk Kiara setelah itu ia langsung bergegas berangkat sekolah.

"Kirain apa," gumam Kiara sembari menyentuh jepit rambut yang baru saja dipasangkan oleh Faldo dan tersenyum kecil.

Kiara pun segera menyelesaikan sarapannya dan bergegas berangkat ke sekolah.

"Kiara," panggil Natasha kepada Kiara yang baru sampai di kelas.

"Kenapa Nat? Tumben lo berangkat jam segini," ucap Kiara.

"Temenin gue sarapan yuk," ucap Natasha.

"Lo sama Cia sama aja ya," ucap Kiara menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ayo," lanjut Kiara dan berjalan menuju kantin bersama Natasha.

"Pertandingan basket hari ini kira-kira yang menang tim mana ya?" tanya Natasha sementara Kiara hanya mengendikkan bahunya acuh, toh ia juga tidak terlalu peduli. Namun sepertinya kali ini ia sedikit peduli dengan hasil pertandingan.

"Jelas tim gue yang bakal menang lah," ucap Faldo yang tiba-tiba duduk di samping Kiara dan menyambung percakapan mereka.

"Lo ngapain duduk di sini?" tanya Natasha mengernyitkan dahinya menatap Faldo.

"Suka-suka gue lah, kantin juga bukan punya lo," jawab Faldo. Sementara Kiara yang duduk di samping Faldo bersikap biasa saja. Ya, sepertinya sekarang ia sudah tidak peduli jika Faldo dekat-dekat dengannya.

"Nanti nonton gue ya," ucap Faldo menatap ke arah Kiara.

Kiara pun mengalihkan pandangannya menatap Faldo, karena merasa bahwa Faldo berbicara dengannya.

"Iya," ucap Kiara sembari menganggukkan kepalanya.

"Kalian berdua.... pacaran?" tanya Natasha yang terkejut dengan interaksi antara Faldo dan Kiara barusan.

"Enggak."

"Iya."

Kiara dan Faldo menjawab pertanyaan Natasha bersamaan. Dan juga mereka berdua menjawab dengan jawaban yang berbeda membuat Natasha semakin bingung.

"Hah?" tanya Natasha penuh dengan kebingungan.

"Udah deh mending lo sana pergi ngumpul sama temen-temen lo," ucap Kiara menepuk dahinya sendiri. Faldo pun tersenyum kecil dan berjalan pergi dari kantin.

"Ra?" tanya Natasha yang seperti meminta banyak penjelasan.

"Gue nanti pura-pura kaget aja kalau lo tiba-tiba jadian sama Faldo," ucap Natasha membuat Kiara meringis kecil. Bagaimana jadinya jika Natasha tau kalau ia justru sudah menikah dengan Faldo.

"Nggak usah ngaco Nat," ucap Kiara menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kalian berdua gue cariin ternyata ada di sini," ucap Cia yang tiba-tiba datang.

"Lo nggak sekalian sarapan juga Ci?" tanya Kiara, karena biasanya Cia juga tidak sarapan saat berangkat sekolah.

"Gue udah sarapan," jawab Cia membanggakan dirinya sendiri.

"Tumben," ucap Natasha.

"Ci kayaknya Kiara bentar lagi bakal melepas masa-masa kejombloannya," ucap Natasha yang lagi-lagi mengungkit masalah Faldo tadi.

"Hah gimana gimana? Siapa gebetannya Kiara?" tanya Cia penuh kebingungan, dan juga tentu saja ia sangat penasaran.

"Enggak, nggak ada Ci," ucap Kiara menghela napas. Memang kedua temannya ini sangat jago mengompori.

"Tuhkan lo mah nggak ngasih tau gue," ucap Cia.

"Ngasih tau apa coba, orang nggak ada apa-apa," balas Kiara sementara Natasha yang mengompori tadi hanya tertawa kecil.

Cia pun menatap Natasha seperti sedang memberi kode. Natasha yang paham dengan hal itu pun mengangguk dan mengacungkan jempolnya kepada Cia.

"Kayaknya ini lomba renang udah mulai," ucap Natasha melihat ke arah jam tangannya.

"Oh iya mau liat nggak?" tanya Cia.

"Boleh ayo."

"Kalian berdua duluan aja ya," ucap Kiara membuat Cia dan Natasha terkejut.

"Loh kenapa Ra? Lo mau kemana?" tanya Cia mengernyitkan dahinya bingung.

"Gue mau ke toilet bentar, kalian duluan aja ntar gue nyusul," jawab Kiara. Cia dan Natasha pun menganggukkan kepalanya.

"Ya udah kita duluan ya lo jangan lama-lama."

Kiara pun mengangguk pelan dan mengacungkan jempolnya. Setelah itu ia berpisah dengan Cia dan Natasha. Namun bukannya menuju toilet, Kiara justru duduk di bangku dekat pohon besar. Kemarin waktu mengantuk menunggu Cia dan Natasha juga ia duduk di sana.

Rasanya saat duduk di tempat yang sepi dan penuh dengan pepohonan seperti ini membuatnya menjadi tenang.

"Di sini lagi?" ucap Faldo yang lagi-lagi selalu muncul tiba-tiba di hadapan Kiara.

"Lo juga, muncul lagi," balas Kiara membuat Faldo terkekeh kecil. Faldo pun duduk di sebelah Kiara dan memandang lurus ke depan.

"Lo nggak liat lomba renangnya?" tanya Faldo membuat Kiara mengalihkan pandangannya.

"Gue denger-denger lo jago banget renang, tapi katanya lo nolak waktu ditunjuk buat lomba ini," lanjut Faldo. Kiara menundukkan kepalanya dan tersenyum miris, sejak kejadian waktu itu ia sudah tidak pernah menginjakkan kaki di kolam renang lagi.

"Iya itu dulu," ucap Kiara membuat Faldo kebingungan. Ia tau pasti ada sesuatu yang terjadi kepada Kiara.

Faldo pun memutuskan untuk tidak bertanya lebih lanjut dan mengganti topik pembicaraan.

"Tapi nanti lo harus nonton gue main," ucap Faldo dengan nada memerintah.

"Iya iya," ucap Kiara terkekeh kecil. Faldo sangat kekeuh sekali mengingatkan Kiara agar menonton pertandingannya

To be continued...