Nalla baru selesai membeli tiket. Dia beruntung masih bisa mendapatkan jadwal kereta ke kampungnya yang akan berangkat 30 menit lagi. Nalla mengecek ponselnya. Dia hanya memindahkan nomor ponsel ibunya, Mira, Dokter Rama dan ibu kosnya saja.
Nalla tersenyum melihat nama Mira dan Rama. Dua orang paling baik dalam hidupnya, tapi sekarang dia tidak tahu kapan bisa melihat dua orang baik itu lagi dimasa depan.
"Akan lebih baik kalau kamu menghilang dari kehidupan Rania dan aku" ucapan Attar itu masih bisa Nalla dengar di telinganya. Ucapan yang sangat menyakitkan. Tapi lelaki brengsek itu benar. Nalla memang harus pergi dari sini.
Kereta Nalla akhirnya tiba. Gadis itu segera masuk dan mencari tempat duduknya. Mungkin ini hari terakhir dia berada di kota ini, batin Nalla dalam hati, melihat keluar jendela kereta api.
"Mir, nomor baru aku. Aku pergi, please jangan beri nomor ini ke siapapun ya. Nanti aku hubungi lagi" tulis Nalla pada Mira.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com