webnovel

LEO si DUKUN S-1

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk ketika bosan. Tapi, apa jadinya bila yang bosan itu sang DEWA. Beruntungnya lagi, Bumi terpilih sebagai sarana penghilang bosan. Dengan satu titah dari dewa. Bumi berubah 360 derajat. "MARI UJI NYALI, WAHAI MANUSIA" Sebuah firman yang bergema diseluruh penjuru bumi. Melahirkan ribuan tower disetiap sudut bumi. Yang ditempati oleh gabungan rasa takut manusia. Mereka menyebutnya DUNGEON. Ini kisah perjalananku, LEO si DUKUN S-1.

Mappan · Horror
Sin suficientes valoraciones
18 Chs

CH 18 : ENSIKLOPEDIA

Lonceng gereja yang tidak pernah berbunyi selama ini tiba tiba terdengar ditelinga. Berdentang selama 10 kali sebelum berhenti. Membuat Leo sekali lagi kembali dalam lamunan. Disertai semua hantu kembali menjadi kartu berwarna abu abu.

Memungut semua kartu Leo melangkah kembali ke geraja. Mungkin saja ada sesuatu yang terjadi didalam sana. benar saja, altar gereja terlihat bercahaya. Cahaya itu muncul dari plat yang tertanam disana.

Siluman : 1/1

Hantu : 10/10

Roh : 20/20

BAGIAN BONUS TERBUKA :

Akhir yang berbeda telah memicu sebuah misi bonus. Temukan semua "DIARY" sebelum matahari terbit.

DIARY : 0 / 11

Mata Leo tertuju pada keterangan dibagian bawah. Sebelumnya kalimat itu tidak pernah ada. Sepertinya hanya muncul jika syarat tertentu dipenuhi. Leo diharuskan mencari sendiri semua diary. Mengingat hantu tidak bisa dipanggil.

Leo mulai bingung, harus mulai dari mana. Dia juga tidak mengetahui letak diary ini. Belum lagi kampung ini lumayan luas. Jika saja diberi waktu sebulan. Mungkin Leo bisa menemukan diary ini walau harus mencari disetiap rumah.

Ada 11 diary!

Leo mulai mencari arti dari total jumlah diary ini.

Siluman + hantu = 11!

Apa mungkin 10 buku diary ini dari mereka semua?

Leo berusahan mengaitkan semua hal yang menurutnya penting. Analisa itu membawa Leo kesatu kesimpulan. Setiap hantu kemungkinan memiliki satu diary. Begitu juga dengan siluman.

Tapi Leo masih bingung. Dimana dia bisa menemukan semua diary ini. Duduk bersila dilantai gereja, Leo semakin keras berfikir.

Pasti ada yang terlewatkan!

Leo mulai bergumam pada dirinya sendiri. Sambil terpejam Leo mulai menerawang semua ingatan dia. Memilah milah setiap kejadian. Mungkin saja ada sesuatu disana yang tidak dia sadari.

Leo bukan tipe orang yang mencari membabi buta tidak jelas. Paling tidak dia harus ketemu alurnya. Mau mencari dimulai dari mana. Karena Leo yakin bonus dari misi ini tidak akan didapatkan tanpa 10 diary. Apakah dia mendapatkan semuanya atau tidak sama sekali. Itu saja keputusan yang harus diambil.

Jika tidak ada ide sama sekali. Leo lebih memilih menyerah saja. Daripada membuang tenaga. Mencari jarum dalam sekam bukan hal yang mudah.

Reset!

Sebuah ide tiba tiba muncul dikepala. Leo kembali teringat akan aturan sederhanan dungeon ini. Setiap hantu selalu saja kembali ketempat semula. Itu berlaku setiap malam. Karena itu Leo mulai menduga kalau tempat awal mereka. Bisa jadi tempat dimana diary itu berada.

Walau tidak begitu yakin. Paling tidak Leo memiliki harapan harus mulai dari mana. Membawa ransel kosong Leo mulai melangkah keluar gereja. Rumah terdekat pertama adalah rumah paman dia. Disinilah hantu gadis itu sering muncul.

Untuk itu Leo mulai melirik kiri dan kanan. Dimana kira kira diary itu berada. Ingatanya mengatakan jika pertama kali menemui hantu gadis adalah di ruang tamu. Kejadian dimana dia kena cekik mulai terkuak. Tanpa sadar tangan mengusap leher.

Leo mulai mencari. Membongkar tumpukan majalah di bawah meja tamu. Menggeser kursi kayu dan melirik ke bawah kolong kursi. Tapi tidak ada buku yang bisa dibilang diary disana.

Karena ruang tamu dan ruang makan cukup dekat. Leo juga mulai membongkar lemari piring dan membuka setiap laci yang ada. Menggeser lemari dan mengintip kebelakang. Hasil tetap juga nihil.

Jangan jangan!

Ketika mengintip dari balik lemari. Leo kepikiran sesuatu. Segera melangkah kembali keruang tamu. Membalik setiap kursi kayu dan meja.

Bingo!

Sebuah buku berwarna kuning menempel pada bagian belakang kursi.

TIARA

Sebuah akta yang tertera pada sampul buku.

Apa ini nama gadis hantu itu?

Gumam Leo ketika membaca kata disampul depan diary. Mulai Leo membolak balik buku ini. Secara rinci dijelaskan kisah kehidupan Tiara. Yang kini menjadi hantu gadis. Tiara menulis semua kisah itu dalam cerita yang menurut Leo berat sepihak.

Pacarnya, yang juga merupakan tunangan dia. Telah melakukan banyak perselingkuhan. Hebatnya ada lebih dari 20 gadis dalam buku ini. Diceritakan sangat rinci atas semua kejelekan pria ini. Itu baru setengahnya.

Semakin lama Leo membaca. Semakin banyak Leo mengerti. Ada kejadian yang menurut Leo tidak mungkin dia bisa mengetahuinya secara detail. Kecuali dia mulai berimajinasi liar.

Tidak heran dia dinamai pencemburu!

Menutup buku Leo bergegas kembali kegereja. Dugaannya benar, angka diary kini menjadi 1/11. Mulai dari sini Leo segera mengunjungai setiap rumah yang ditempati oleh hantu hantu itu. Paling mudah ditemui adalah buku diary hantu pemabuk. Itu buku tergeletak begitu saja ditengah jalan. Memang memerlukan cukup banyak waktu. Tapi Leo berhasil menemukan semuanya.

Setiap kali buku diary ditemukan. Perubahan juga terjadi pada kartu. Tidak lagi menunjukan nama berdasarkan cirinya. Melainkan nama dengan sebutan asli ketika mereka masih hidup.

Anak Sima : CLARA

Gadis Mesum : TIARA

Kakek Tukang Intip : RINO

Ibu Pendosa : MARTHA

Pria Pemabuk : MARTINUS

Pria Kikir : JONI

Remaja Nakal : SENO

Pria Penjudi : MARIO

Tukang Nyawer : FION

Pencuri Getah : LOLO

Tukang Jagal : GOLIAT

Setiap diary dari setiap hantu dan siluman menyimpan banyak kisah. Menceritakan apa yang terjadi dikala mereka masih hidup. Membentuk sebuah ciri ciri apa yang akhirnya mereka miliki.

Seperti Mario pria penjudi. Hidup lebih banyak dihabiskan dengan berjudi. Pada akhirnya terbunuh oleh penagih hutang. Lolo si pencuri getah. Pernah digrebek dan ketangkap basah ketika mencuri getah. Tapi tetap saja berulah lagi dan lagi. Suatu waktu terbunuh juga sama salah satu warga yang kesal.

Tidak luput akan semua hantu itu. Ada kisah tragis yang dialami ketika mati. Leo tidak sempat membaca habis semua diary. Dari 2-3 buku yang terbaca memiliki akhir terbunuh. Bahkan Tiara mati terbunuh oleh tunangannya.

Apapun itu Leo merasa ini tidak begitu penting. Untuk apa semua cerita ini. Jika itu bahkan tidak membantu dia menyelesai dungeon. Singkat kata, ketika semua telah terkumpul misi dinyatakan selesai.

Harapan akan mendapatkan sebuah hadiah yang mantap. Sangat tidak sejalan dengan apa yang Leo pikirkan. Leo mendapatkan sebuah buku besar. Benar, sebuah buku. Lebih tepatnya sebuah buku "ENSIKLOPEDIA".

Sampul depan berwarna hitam bertuliskan DUNGEON.Tulisan dungeon yang berwarna hitam termuat dalam kotak berlatar putih. Leo juga menemukan sebuah catatan di sisi belakang sampul.

" KEPEMILIKAN ENSIKLOPEDIA ADALAH MUTLAK. TIDAK ADA ORANG LAIN SELAIN PEMILIK YANG DAPAT MENGGUNAKANNYA. TIDAK AKAN HILANG TIDAK AKAN RUSAK"

Seperti halnya kebanyakan buku, ada daftar isi yang tertera lembar berikutnya. pada nomor satu bertuliskan "DUNGEON KAMPUNG BAYA". Leo tidak menemukan nomor berikutnya setelah angka 1. Namun Leo yakin selama ada angka 1. Maka urutan berikutnya pasti ada. Mungkin ketika sudah menjelajahi dungeon lain baru urutan nomor akan ada lagi.

Halaman setelah daftar isi, Leo menemukan penomoran lantai dengan judul pada bagian atas halaman, DUNGEON KAMPUNG BAYA. lantai pertama bernama "PERKAMPUNGAN". Dijelaskan secara rinci apapun itu yang ada diperkampungan. Baik dari hantu, siluman maupun roh. Segala macam status mereka, kemampuan, kelemahan, dan juga posisi mereka ada dimana.

Beberapa halaman setelah penjelasan perkampungan. Leo menemukan rincian cerita hantu dan siluman. Cerita ini mirip dengan diary namun ada penjelasan dan diselipkan fakta.

Leo segera membuka ransel. Benar, diary itu udah hilang. Segera Leo membuka halaman berikutnya dari buku ensiklopedia. Dugaan Leo tepat. Semua cerita yang ada diary sudah terserap di buku ensiklopedia.

Setelah itu semua Leo menemukan halaman kosong. Ada judul lantai 2 dibagian atas. Disamping diselipkan sebuah tanda tanya. membuka lagi halaman berikutnya. Apa yang Leo temukan tetap sebuah halaman kosong. Dengan setiap halaman berjudul lantai 2, 3, 4, dan 5.

Tidak ada orang yang tidak sadar setelah melihat judul dengan tanda tanya itu. Itu artinya Leo harus menghadapi 4 lantai lagi. Leo merasa jantungnya semakin lemas. Leo bahkan sudah lupa berapa lama dia dilantai 1. Sekarang dia harus menyelesaikan 4 lantai lagi.

Segera Leo menutup buku. Memutar mutarnya dengan sedikit merenung. Buku ini cukup besar, seukuran majalah. Leo berfikir apa dia harus menenteng ini kemana mana.

Kembali!

Leo mengucapkan kata yang biasa dia lakukan pada hantu. Seketika itu juga buku ensiklopedia berubah menjadi kartu.

Keluar!

Sekali lagi buku ensiklopedia berwujud buku. Leo melakukan percobaan beberapa kali. hasilnya kartu buku ini sangat berbeda dengan kartu hantu. Tidak ada batasan kapapun dimanapun. Leo bisa memanggilnya selama kartu ada ditangan.

Leo juga mengambil pisau dan korek apa. Membuktikan pernyataan dari catatan itu. hasil persis seperti yang dikatakan. Bahkan ketika kartu maupun dalam bentuk buku itu dilempar jauh jauh. Leo cukup mengatakan kembali maka itu kembali ketangan Leo saat itu juga.

Karena tidak ada orang selain dia. Leo tidak bisa membuktikan apakah bisa digunakan sama orang lain. Namun dari percobaan pertama tadi bisa disimpulkan itu merupakan kenyataan juga.

Hoaaammm!

Jam sudah menunjukan pukul 05.00 WIB. Rasa kantuk akhirnnya menerpa. Sudah menajdi jadwal hari hari Leo. Jam tidur bukan lagi pukul 22.00 WIB. Melainkan waktu mendekati matahari terbit.

Berbeda dengan malam sebelumnya. Hari ini Leo terlihat cerah dengan sedikit senyum. Terasa seperti beban yang menjanggal sudah terangkat. Sebuah ketenangan tidur. Sama seperti tidur normal sebelum semua petaka ini melanda dia.

Matahari sudah dikepala. Leo akhirnya bangkit berdiri. Sedikit melakukan perenggangan memelaskan badan yang terasa kaku. Walau muka masih melas, Leo masih bisa tersenyum senang. Sekali lagi Leo melanjutkan rutinitasnya. Makan, mandi, kemas kemas, dan perawatan badan. Terutama mengganti perban dan mengoles balsem pada luka.

menyelesaikan semua rutinitas. Leo mulai melangkah ke arah gerbang. Masih ada kabut diluar sana.

Berarti cuma tersisa jalan belakang!

Leo bergumam pada dirinya sendiri sambil melangkah mengikuti jalan. membawa Leo menuju jembatan gantung. Sebuah jembatan ayng menghubungkan kepada kampung lama. Berbeda dengan sebelumnya. Kali ini kabut itu sudah menghilang.

Apa yang ada didepan sana merupakan area baru yang belum diketahui. Berbekal parang dipinggang Leo memejamkan mata. Berusaha tenang sambil menarik nafas dalam dalam. Membuka mata, Leo mengambil langkah pertama melewati jembatan.