15

Aku merasa hari-hari ini Luis sangat baik dan perhatian ke padaku. Setelah dia mengantarku pulang kemarin dari rumahnya acara cg, dia berpesan di pintu gerbang kos.

Luis :" Kamu jangan kecapekan ya, inget kamu punya maag lo"

Aku :" Iya-iya kak, hati-hati di jalan ya.. sana pulang udah malem"

Luis :" Iya-iyaa.. Aku pulang dulu ya, dah sana masuk."

Aku :" Oke, aku masuk"

Aku pun masuk, aku lumayan capek karena dari pagi kuliah sampai malam ikut acara cg. Aku memutuskan istirahat sejenak. Hpku berdering, tanda chat. Aku bingung, siapa yang chat malam-malam. Ketika ku buka, Luis chat aku udah sampai, kog belum tidur?.. Aku pun membalas dia, iya habis beberes dari tadi di luar terus. Ia hanya membalas, Ok.. cepet sana selesai terus tidur. Aku pun menjawab dengan emotikon 👍🏻

Tak lama pesan dari Luis berakhir, aku menerima chat dari seseorang. Aku rasa capek sekali, ada saja yang chat aku malam-malam. Ternyata dia sudah mengirimku pesan di chat dari sore hari. Aku tak tahu hal itu, mungkin aku sibuk di cg tadi. Aku merasa agak bersalah juga, namun nomor WA nya tak aku kenal. Aku pun membukanya, dan siapa yang mengirimnya? Yap.. dia teman SMA ku yang pernah menjadi teman dekatku. Kini hubungan kami tak membaik, dia pernah membuat suatu kalimat yang membuatku sangat sakit hati.

Namanya Ricky, dia teman terdekatku. Dulu ketika aku tak memliki teman dan hanya sendirian, dia lah yang menemaniku tanpa ragu. Walau beberapa teman tak suka dengan sikapnya itu. Sampai saat ini aku tak tau kenapa dia bisa berkata kalimat seperti itu kepadaku. Ricky, dia orang yang cool, asik dan baik. Walau terkadang sifat aslinya membuat orang tuaku tak begitu suka dengan Ricky. Namun beberapa kali aku menyakinkan mama papa bahwa Ricky adalah orang yang baik. Namun, aku menyesali hal itu. Pikiranku keliru, dia bukan orang yang aku anggap baik. Kini aku membencinya sehingga nomor WA nya yang dulu ku blokir. Namun, ntah kenapa dia masih mau menghubungiku. Aku muak dengannya dan tak ingin bertemu lagi dengannya.