webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
74 Chs

Tolong Jaga Dia!

"Tam, dipanggil Ayah tuh!" kata Rendra pada Tama yang tengah berbincang dengan Mimi.

"O iya Bang, Ayah dimana?"

"Di ruang kerjanya. Kamu samperin aja ke sana!"

"Assalamu'alaikum Yah!" kata Tama sambil mengetuk pintu ruang kerja Ayah.

"Wa'alaikumussalam, masuk!" suara Ayah terdengar dari dalam. "Duduk Tam!" kata Ayah setelah Tama masuk.

"Iya Yah, terima kasih!"

"Apa kabar? Tadi Ayah belum sempat nanya, karena ada tamu."

"Alhamdulillah, sehat Yah."

"Ayah dan Ibu gimana? Sehat juga kan?"

"Sehat Yah!"

"Kerjaan kamu gimana? Kata Mimi kamu mau buka Cafe baru di luar kota?"

"Baru rencana Yah, kemarin ada teman di Surabaya mengajak kerjasama. Tapi masih saya pelajari dulu."

"Ayah senang kalau usaha kamu berkembang. Tapi jangan lupa fokus dengan usaha yang sudah ada juga."

"Iya Yah, Cafe yang disini Alhamdulillah makin bagus perkembangannya."

Ayah tersenyum senang mendengar ucapan Tama. "Tam, Ayah mau tanya, apa yang membuat kamu yakin memilih Mimi jadi calon isteri kamu?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com