webnovel

Legenda Pendekar Naga Putih

Partai Pedang Kebenaran adalah salah satu partai persilatan terbesar yang terdapat di Kota Han Ciu. Ketua partai itu bernama Zhang Yixing. Zhang Yixing sendiri merupakan seorang pendekar yang ditakuti lawan disegani kawan. Di daerah Han Ciu dan sekitarnya, tidak ada yang tidak mengenalnya. Semua orang, baik dari kalangan awam maupun persilatan, pasti kenal kepadanya. Apalagi, dia mempunyai julukan Pendekar Pedang Tanpa Tanding. Sebuah julukan yang mungkin terdengar sedikit berlebihan. Tapi, hal tersebut memang bukan omong kosong. Semuanya sesuai dengan kenyataan. Semua orang persilatan mengetahui akan hal tersebut. Permainan pedang Zhang Ciangbunjin (Ketua) tidak perlu diragukan lagi. Justru alasan dia dijuluki Pendekar Pedang Tanpa Tanding karena di daerah sekitarnya, memang tidak ada orang yang sanggup mengalahkannya dalam hal ilmu pedang. Namun sayang sekali, semua itu harus berakhir ketika peristiwa berdarah menimpa Keluarga Zhang sekaligus Partai Pedang Kebenaran. Di malam spesial yang harusnya menjadi malam kebahagiaan, justru malah berakhir menjadi malam kematian. Semua murid Partai Pedang Kebenaran tewas. Zhang Yixing beserta istrinya juga tewas. Yang tersisa cuma anak tunggalnya. Anak itu bernama Zhang Yi. Zhang Yi berhasil lolos dari kematian karena dia diselamatkan oleh seorang tokoh sakti dunia persilatan. Kelak, jika sudah tiba waktunya, Zhang Yi akan kembali ke dunia ramai dan bakal menjalankan tugasnya sebagai seorang pendekar pembasmi kejahatan. Bagaimana selanjutnya? Apakah dia akan membalaskan peristiwa berdarah yang menimpa keluarganya? Ikuti petualangan Zhang Yi di Legenda Pendekar Naga Putih.

Junnot_senju · Oriental
Sin suficientes valoraciones
399 Chs

Sekarat

Zhang Yi tidak berteriak. Sebisa mungkin, ia tidak mau melakukan hal itu. Dia hanya menggertak giginya dengan sangat kuat. Ia menahan rasa sakit itu.

Melihat daya tahan pemuda serba putih itu, mau tak mau ketiga tokoh sesat tersebut memuji kagum juga. Kalau mereka yang berada di posisi Zhang Yi saat ini, ketiganya sendiri entah bisa menahan rasa sakit itu atau tidak.

Bukk!!!

Belum lagi rasa sakit yang sebelumnya hilang, sekarang ia telah dihujani kembali oleh serangkaian serangan. Pukulan dan tendangan si Gendut Pucat mendarat dengan telak di perut dan ulu hatinya.

Pendekar Naga Putih memuntahkan darah segar. Ia benar-benar sudah tidak berdaya lagi. Pemuda itu jatuh terkapar di atas tanah. Ia tidak bergerak, seolah-olah dirinya sudah berubah menjadi mayat.

Saat itu, si Cakar Garuda sebenarnya ingin menyerang lagi. Tapi hal itu dibatalkan karena Nenek Ular Bungkuk sudah menahannya lebih dulu.

"Jangan siksa ia lagi," katanya dengan ekspresi wajah serius.