webnovel

Legenda Pendekar Naga Putih

Partai Pedang Kebenaran adalah salah satu partai persilatan terbesar yang terdapat di Kota Han Ciu. Ketua partai itu bernama Zhang Yixing. Zhang Yixing sendiri merupakan seorang pendekar yang ditakuti lawan disegani kawan. Di daerah Han Ciu dan sekitarnya, tidak ada yang tidak mengenalnya. Semua orang, baik dari kalangan awam maupun persilatan, pasti kenal kepadanya. Apalagi, dia mempunyai julukan Pendekar Pedang Tanpa Tanding. Sebuah julukan yang mungkin terdengar sedikit berlebihan. Tapi, hal tersebut memang bukan omong kosong. Semuanya sesuai dengan kenyataan. Semua orang persilatan mengetahui akan hal tersebut. Permainan pedang Zhang Ciangbunjin (Ketua) tidak perlu diragukan lagi. Justru alasan dia dijuluki Pendekar Pedang Tanpa Tanding karena di daerah sekitarnya, memang tidak ada orang yang sanggup mengalahkannya dalam hal ilmu pedang. Namun sayang sekali, semua itu harus berakhir ketika peristiwa berdarah menimpa Keluarga Zhang sekaligus Partai Pedang Kebenaran. Di malam spesial yang harusnya menjadi malam kebahagiaan, justru malah berakhir menjadi malam kematian. Semua murid Partai Pedang Kebenaran tewas. Zhang Yixing beserta istrinya juga tewas. Yang tersisa cuma anak tunggalnya. Anak itu bernama Zhang Yi. Zhang Yi berhasil lolos dari kematian karena dia diselamatkan oleh seorang tokoh sakti dunia persilatan. Kelak, jika sudah tiba waktunya, Zhang Yi akan kembali ke dunia ramai dan bakal menjalankan tugasnya sebagai seorang pendekar pembasmi kejahatan. Bagaimana selanjutnya? Apakah dia akan membalaskan peristiwa berdarah yang menimpa keluarganya? Ikuti petualangan Zhang Yi di Legenda Pendekar Naga Putih.

Junnot_senju · Oriental
Sin suficientes valoraciones
399 Chs

Petunjuk

Zhang Yi pernah mendengar tentang hal itu dari mendiang gurunya. Tak disangka, ternyata kabar tersebut memang benar adanya.

"Jadi, kabar yang tersiar luas dalam dunia persilatan itu memang benar?" tanyanya penasaran.

"Memang benar. Semua orang sudah tahu akan hal itu,"

"Aih, betapa luasnya dunia ini. Sungguh, aku merasa kecil karena hal yang sudah menjadi rahasia umum saja belum tahu," katanya setengah mengeluh.

"Tidak masalah. Kau masih muda, masih baru terjun pula. Kelak jika sudah saatnya tiba, kau pasti akan mempunyai banyak pengetahuan. Mungkin bisa lebih banyak daripada aku sendiri," ujar Pendekar Tiga Zaman.

Zhang Yi hanya tersenyum. Berbarengan dengan itu, si pemilik warung juga sudah kembali sambil membawa dua guci arak dan dua krat daging.

"Silahkan, Tuan," kaya si pemilik.

"Terimakasih,"