webnovel

Legenda Pendekar Naga Putih

Partai Pedang Kebenaran adalah salah satu partai persilatan terbesar yang terdapat di Kota Han Ciu. Ketua partai itu bernama Zhang Yixing. Zhang Yixing sendiri merupakan seorang pendekar yang ditakuti lawan disegani kawan. Di daerah Han Ciu dan sekitarnya, tidak ada yang tidak mengenalnya. Semua orang, baik dari kalangan awam maupun persilatan, pasti kenal kepadanya. Apalagi, dia mempunyai julukan Pendekar Pedang Tanpa Tanding. Sebuah julukan yang mungkin terdengar sedikit berlebihan. Tapi, hal tersebut memang bukan omong kosong. Semuanya sesuai dengan kenyataan. Semua orang persilatan mengetahui akan hal tersebut. Permainan pedang Zhang Ciangbunjin (Ketua) tidak perlu diragukan lagi. Justru alasan dia dijuluki Pendekar Pedang Tanpa Tanding karena di daerah sekitarnya, memang tidak ada orang yang sanggup mengalahkannya dalam hal ilmu pedang. Namun sayang sekali, semua itu harus berakhir ketika peristiwa berdarah menimpa Keluarga Zhang sekaligus Partai Pedang Kebenaran. Di malam spesial yang harusnya menjadi malam kebahagiaan, justru malah berakhir menjadi malam kematian. Semua murid Partai Pedang Kebenaran tewas. Zhang Yixing beserta istrinya juga tewas. Yang tersisa cuma anak tunggalnya. Anak itu bernama Zhang Yi. Zhang Yi berhasil lolos dari kematian karena dia diselamatkan oleh seorang tokoh sakti dunia persilatan. Kelak, jika sudah tiba waktunya, Zhang Yi akan kembali ke dunia ramai dan bakal menjalankan tugasnya sebagai seorang pendekar pembasmi kejahatan. Bagaimana selanjutnya? Apakah dia akan membalaskan peristiwa berdarah yang menimpa keluarganya? Ikuti petualangan Zhang Yi di Legenda Pendekar Naga Putih.

Junnot_senju · Oriental
Sin suficientes valoraciones
399 Chs

Perguruan Lembah Pualam

Ketua Cabang Xiong juga tersenyum. Senyuman yang sama lembut. Senyuman yang sama-sama ramah. Walaupun dirinya baru bertemu pertama kali dengan pemuda serba putih itu, tapi pertemuan yang pertama itu saja, sudah membuat dirinya terkesan.

"Kagum, sungguh kagum. Aku benar-benar merasa bangga karena bisa bertemu dengan orang seperti Tuan Muda Zhang ini," katanya penuh rasa gembira.

Dipuji demikian, Zhang Yi tidak tahu harus berkata apa. Ia hanya bisa tersenyum sebagai jawabannya.

Suasana di ruangan itu langsung berubah menjadi sepi hening. Mereka bertiga saling membungkam mulutnya masing-masing.

Lewat beberapa saat kemudian, Ketua Cabang Xiong tiba-tiba mengajukan pertanyaan inti.

"Kalau boleh tahu, apa yang harus aku bantu?" tanyanya sambil melirik kepada dua orang pendekar muda itu secara bergantian.

Zhang Yi menoleh ke arah Jing Mi. Secara tidak langsung, dia menyuruh gadis itu untuk menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke markas cabang tersebut.