webnovel

Legenda Pendekar Naga Putih

Partai Pedang Kebenaran adalah salah satu partai persilatan terbesar yang terdapat di Kota Han Ciu. Ketua partai itu bernama Zhang Yixing. Zhang Yixing sendiri merupakan seorang pendekar yang ditakuti lawan disegani kawan. Di daerah Han Ciu dan sekitarnya, tidak ada yang tidak mengenalnya. Semua orang, baik dari kalangan awam maupun persilatan, pasti kenal kepadanya. Apalagi, dia mempunyai julukan Pendekar Pedang Tanpa Tanding. Sebuah julukan yang mungkin terdengar sedikit berlebihan. Tapi, hal tersebut memang bukan omong kosong. Semuanya sesuai dengan kenyataan. Semua orang persilatan mengetahui akan hal tersebut. Permainan pedang Zhang Ciangbunjin (Ketua) tidak perlu diragukan lagi. Justru alasan dia dijuluki Pendekar Pedang Tanpa Tanding karena di daerah sekitarnya, memang tidak ada orang yang sanggup mengalahkannya dalam hal ilmu pedang. Namun sayang sekali, semua itu harus berakhir ketika peristiwa berdarah menimpa Keluarga Zhang sekaligus Partai Pedang Kebenaran. Di malam spesial yang harusnya menjadi malam kebahagiaan, justru malah berakhir menjadi malam kematian. Semua murid Partai Pedang Kebenaran tewas. Zhang Yixing beserta istrinya juga tewas. Yang tersisa cuma anak tunggalnya. Anak itu bernama Zhang Yi. Zhang Yi berhasil lolos dari kematian karena dia diselamatkan oleh seorang tokoh sakti dunia persilatan. Kelak, jika sudah tiba waktunya, Zhang Yi akan kembali ke dunia ramai dan bakal menjalankan tugasnya sebagai seorang pendekar pembasmi kejahatan. Bagaimana selanjutnya? Apakah dia akan membalaskan peristiwa berdarah yang menimpa keluarganya? Ikuti petualangan Zhang Yi di Legenda Pendekar Naga Putih.

Junnot_senju · Oriental
Sin suficientes valoraciones
398 Chs

Menjalankan Tugas Berikutnya

"Terimakasih karena kalian orang tua sudah sudi membantuku," ujarnya sambil menjura kepada tiga tokoh tua itu.

Si Saudara Pertama tiba-tiba tertawa lantang. Saking lantangnya, bahkan sampai-sampai seluruh tubuhnya juga ikut terguncang cukup keras.

"Memangnya, siapa yang telah membantumu, heh? Kami turun tangan bukan karena perduli dengan hidup dan matimu. Kami melakukan itu tak lebih hanya karena ingin," ujarnya setelah puas tertawa.

"Benar. Kami melakukan inis semua hanya karena itu saja,"

"Tepat sekali. Jadi, jangan dulu merasa bangga bahwa kami perduli kepadamu,"

Tiga Saudara Tua masing-masing telah angkat bicara. Dan mereka juga terlihat sepakat dengan ucapan Saudara Pertama tadi.

Zhang Yi langsung berdiri melongo. Ia kebingungan bagaimana caranya menghadapi tiga orang tua itu.

Pemuda serba putih tersebut sebenarnya ingin bicara lebih jauh. Namun ia memilih untuk mengurungkan niatnya tersebut.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com