Si Kipas Besi tersenyum dingin. Ia cukup puas meskipun pertarungan barusan berjalan sangat singkat. Alasannya karena ternyata wanita bercadar putih itu mempunyai kemampuan yang bahkan hampir setara dengan dia sendiri.
"Bagus, bagus. Pantas kau berani berlagak. Ternyata kemampuanmu juga patut dibanggakan. Aku senang bisa bertukar beberapa jurus denganmu," ujar si Kipas Besi dengan suaranya yang lantang.
Kalau si Kipas Besi tersenyum karena merasa senang, si wanita bercadar putih justru malah sebaliknya. Ia cukup terkejut, ternyata tenaga dalam maupun tenaga sakti orang tua itu tidak berada jauh di bawah kemampuan sendiri.
Dari sini, ia sudah tidak yakin bisa memenangkan pertempuran yang pasti bakal terjadi sebentar lagi.
Kalau untuk menghadapi tiga sampai empat orang, mungkin ia sendiri masih yakin bisa keluar sebagai pemenang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com