Entah sudah berapa lama ketiganya berjalan menyusuri lorong yang seolah-olah tiada akhir tersebut. Zhang Yi sendiri hampir mengeluh. Ia mengira kalau dirinya salah mengambil keputusan.
Tapi untunglah keluhan itu seketika lenyap ketika dirinya menemukan tempat terang di depan sana.
Entah dari mana asalnya penerangan tersebut. Yang jelas, sekarang dia sangat yakin kalau usahanya membuahkan hasil.
Mengetahui akan hal tersebut, akhirnya ia dan dua biksu memilih untuk mempercepat langkah kakinya.
Tidak lama setelah itu, mereka bertiga segera tiba di sebuah tempat yang cukup besar. Tempat itu sangat terang. Sebab di setiap penjuru terdapat lampu yang gemilang.
Keadaannya bersih. Tapi udara terasa sangat pengap. Hal itu wajar, arena di tempat tersebut tidak terdapat satu jendela pun.
Melihat lebih jelas lagi, mendadak Zhang Yi dan dua biksu terpaku di tempatnya. Mereka menyaksikan pemandangan yang menyeramkan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com