Pemuda itu mengangkat kembali kepalanya dengan perlahan. Pertama yang dia lihat adalah sepasang betis yang putih mulus seperti salju.
Seumur hidupnya, ia merasa baru kali ini saja melihat betis seputih dan semulus itu.
Kalau betisnya saja seperti itu, lalu bagaimana dengan wajahnya?
Zhang Yi tidak berani membayangkan. Ia pun tidak berani melihatnya.
Sayang sekali, ia tidak mampu mengalahkan rasa penasarannya. Rasa penasaran adalah perasaan yang sudah sejak ada ada saat manusia pertama kali lahir ke dunia.
Siapa pun manusianya, ia pasti mempunyai rasa penasaran di dalam hatinya.
Zhang Yi mengangkat kepala. Saat diangkat, dia segera menyaksikan ada satu sosok wanita yang sangat cantik. Kecantikan wanita itu sulit untuk dicari bandingannya.
Kulitnya putih. Lebih putih dari salju. Lebih putih dari apapun juga. Kedua alis matanya lentik. Bola matanya hitam bening. Hidungnya mancung dan pipinya memerah ranum seperti buah tomat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com