webnovel

Legenda Pendekar Naga Putih

Partai Pedang Kebenaran adalah salah satu partai persilatan terbesar yang terdapat di Kota Han Ciu. Ketua partai itu bernama Zhang Yixing. Zhang Yixing sendiri merupakan seorang pendekar yang ditakuti lawan disegani kawan. Di daerah Han Ciu dan sekitarnya, tidak ada yang tidak mengenalnya. Semua orang, baik dari kalangan awam maupun persilatan, pasti kenal kepadanya. Apalagi, dia mempunyai julukan Pendekar Pedang Tanpa Tanding. Sebuah julukan yang mungkin terdengar sedikit berlebihan. Tapi, hal tersebut memang bukan omong kosong. Semuanya sesuai dengan kenyataan. Semua orang persilatan mengetahui akan hal tersebut. Permainan pedang Zhang Ciangbunjin (Ketua) tidak perlu diragukan lagi. Justru alasan dia dijuluki Pendekar Pedang Tanpa Tanding karena di daerah sekitarnya, memang tidak ada orang yang sanggup mengalahkannya dalam hal ilmu pedang. Namun sayang sekali, semua itu harus berakhir ketika peristiwa berdarah menimpa Keluarga Zhang sekaligus Partai Pedang Kebenaran. Di malam spesial yang harusnya menjadi malam kebahagiaan, justru malah berakhir menjadi malam kematian. Semua murid Partai Pedang Kebenaran tewas. Zhang Yixing beserta istrinya juga tewas. Yang tersisa cuma anak tunggalnya. Anak itu bernama Zhang Yi. Zhang Yi berhasil lolos dari kematian karena dia diselamatkan oleh seorang tokoh sakti dunia persilatan. Kelak, jika sudah tiba waktunya, Zhang Yi akan kembali ke dunia ramai dan bakal menjalankan tugasnya sebagai seorang pendekar pembasmi kejahatan. Bagaimana selanjutnya? Apakah dia akan membalaskan peristiwa berdarah yang menimpa keluarganya? Ikuti petualangan Zhang Yi di Legenda Pendekar Naga Putih.

Junnot_senju · Oriental
Sin suficientes valoraciones
398 Chs

Guci Arak Pecah Tiga Kali

Setelah lebih dekat, Zhang Yi akhirnya bisa juga melihat rumah itu dengan jelas. Jumlahnya ada sepuluh rumah. Semuanya juga terbuat dari kayu.

Atap rumah sudah tertutup oleh salju putih yang sangat dingin menusuk tulang. Keadaan di sana sangat sepi. Semua pintu tertutup rapat.

Apakah di sana tidak ada manusianya? Kalau begitu, lalu dari mana jejak kaki tersebut?

Rasa penataan Zhang Yi semakin menjadi. Ia mencoba mengetuk pintu salah satu rumah tersebut. Namun beberapa kali mencoba, tetapi tidak ada jawaban.

"Permisi, apakah di sini ada orang? Kalau ada, bolehkah aku numpang minum sebentar? Di luar sangat dingin," ujarnya cukup kencang.

Masih tidak ada jawaban. Tapi Zhang Yi ingin menunggunya.

Untunglah usaha itu tidak sia-sia. Beberapa saat kemudian, terdengar pintu telah dibuka orang. Dari dalam mendadak muncul wanita setengah tua dengan mengenakan mantel tebal yang terbuat dari kulit domba.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com