"Boneka itu adalah boneka ginseng. Guru ketiga mengatakan bahwa boneka itu bisa menyembuhkan penyakitku." Kata Randika pada Indra dengan nada menenangkan.
"Maksud kakak adalah kau ingin memakannya?" Mata Indra terbelalak.
"Tentu saja tidak." Ekspresi Randika benar-benar terlihat serius. "Aku hanya memberikannya pada guru ketiga."
"Apa yang akan dilakukan guru ketiga dengannya?" Indra memeluk boneka ginseng itu. Boneka itu tampak menikmati pelukan hangat Indra.
Melihat adegan itu Randika menjadi tidak bisa berkata-kata. Kenapa bisa boneka itu begitu akrab dengan Indra? Seharusnya ia sangat waspada terhadap manusia.
"Aku kurang tahu mengenai itu. Aku yakin guru ketiga akan menanganinya dengan baik." Kata Randika.
"Kak…. Kau bohong padaku. Guru ketiga jelas akan membuatnya menjadi obat-obatan." Kata Indra dengan nada serius.
Bajingan, sejak kapan Indra menjadi bisa berpikir? Dia menjadi pintar di saat yang tidak tepat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com