webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Oriental
Sin suficientes valoraciones
420 Chs

67 Ares Beraksi!

Masih sambil mengupil, Randika memperhatikan Indra dengan seksama.

Setelah semua preman itu mengepung, entah itu memukul ataupun menindih Indra, tiba-tiba udara terhisap ke tubuh Indra dan meledak.

Kerumunan orang itu terpental jauh sebanyak 10 langkah! Ternyata itu adalah ledakan tenaga dalam Indra.

'Menggunakan taktik lautan manusia ke Indra mentang-mentang dia gemuk? Polos sekali mereka, tenaga dalam Indra jauh lebih besar dariku tahu!' Pikir Randika.

"Bagus, bagus." Randika bertepuk tangan sambil memuji Indra.

"Hehe." Indra malu-malu mendengarnya.

Setelah menyelesaikan masalah ini, Randika sudah berniat pergi dari situ. Tetapi, dalam sekejap ada teriakan muncul dari arah gang. "Kalian berdua jangan bergerak!"

Menoleh ke belakang, pemimpin geng gagak menatap dirinya dengan tajam. Di tangannya sudah ada pistol membidik ke arahnya.

"Indra, berlindunglah di belakangku." Kata Randika dengan pelan, lalu Randika maju perlahan. "Kenapa? Kau ingin dihajar juga?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com