webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Oriental
Sin suficientes valoraciones
420 Chs

404 Balas Dendam

Seperti halnya dengan pengawalnya, Ian menatap bengong tongkat kayu yang patah tersebut.

"Kalau kamu masih ingin hidup, cepat serahkan benda itu padaku!" Kata Ian dengan penuh kesombongan. "Jangan pikir kamu bisa keluar dari tempat ini hidup-hidup. Di semua lingkungan ini, tidak ada yang tidak mengetahui reputasiku!"

Indra masih dalam postur bertahan, dia bergumam. "Jika saja kakak seperguruanku tidak melarangku untuk menghajar orang dengan sembarangan, aku sudah menghajarmu hingga babak belur."

Randika yang ada di belakang segera maju ketika melihat Indra diancam. "Indra, sudah hajar saja dia."

Mendengar kata-kata ini, Indra terkejut dan menoleh untuk melihat sosok Randika. Ketika dia melihat sosok yang dikenalnya ini, dia langsung tersenyum lebar. "Kakak seperguruan!"

Pada saat yang sama, suara tongkat kayu dipukul kembali terdengar. Lagi-lagi tongkat kayu tersebut hancur menjadi serpihan.

"Bajingan, cepat bunuh dia!" Kata Ian.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com