webnovel

Legenda Dewa Harem

Dulu dia dikenal sebagai Ares, dewa perang yang tak terkalahkan, tak tertandingi! Sekarang dia adalah Randika, penjual mie ayam pinggir jalan Akibat siasat busuk musuh bebuyutannya, dewa perang yang tegap dan kekar ini terpaksa menjadi pedagang kaki lima untuk memastikan teman-teman seperjuangannya tidak dihabis. Tanpa kawan, tanpa uang, tanpa apa-apa, Randika dipaksa menanggalkan masa lalunya yang penuh darah. Namun takdir berkata lain! ”Aku mau kamu jadi suamiku! Sekarang!” Teriak perempuan yang tidak mau menerima jawaban ‘tidak’ dari Randika. Perempuan sinting macam apa yang mau kawin dengan penjual mie ayam? Apalagi perempuan itu adalah Inggrid Elina, CEO super kaya yang bisa mendapatkan laki-laki siapapun yang dia ingini! Apa yang membuat Elina memaksa penjual mie ayam ini menikahinya? Bagaimana Radinka bisa menolak tawaran Elina yang kaya dan cantik jelita? Apapun jawaban Randika, sebuah sosok akrab dari masa lalunya akan segera kembali menghantuinya. Akankah ia menghadapi sosok itu seorang diri? Akankah kehadiran CEO sinting nan cantik ini membantu atau justru memperburuk keadaan Radinka?

Lao_Ban69 · Oriental
Sin suficientes valoraciones
420 Chs

368 Keresahan dalam Hati

Melihat hal ini, semua penonton menjadi heboh.

"Tendangan Roberto melenceng!"

"Hei awas!" Teriak salah satu penonton ke arah Randika dan Hannah.

"Habis sudah orang itu, mana tendangannya keras lagi. Bisa-bisa gegar otak!"

Para penonton ini sudah tidak bisa apa-apa selain berteriak ke arah Randika. Mereka tahu dengan pasti tendangan Roberto kali ini benar-benar keras dan apabila mengenai kepala orang maka bisa-bisa dia gegar otak. Apalagi jarak Randika dan Hannah dengan lapangan sepak bola ini tidak terlalu jauh.

Pada saat ini, Randika sedang mengobrol dengan Hannah. Tiba-tiba, Randika merasa udara di sekitarnya robek dari arah sisi mereka!

"Kak awas!" Hannah yang menyadari bola itu akan mengenai Randika segera berteriak.

Randika menoleh dan menyadari bahwa benda asing tersebut ternyata sebuah bola sepak. Menghadapi bahaya ini, wajah Randika terlihat biasa-biasa saja.

Para penonton itu langsung mencaci maki Randika. "Bodoh! Cepat lari!"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com