Inggrid dan Hannah menatap diam ke arah Randika.
"Kak, apa kak Randika benar-benar mabuk?" Tanya Hannah dengan penuh keraguan.
"Sepertinya." Inggrid hanya bisa tersenyum pahit. "Sebaiknya kita membawanya pulang."
Hannah mendengus dingin, dia menatap tanpa ekspresi kepada Randika, matanya penuh dengan ketidak percayaan.
Apa benar kakak iparnya ini mabuk?
Jadi omongannya tadi cuma karena dia sedang mabuk?
Inggrid kemudian berjalan menghampiri Randika dan mengangkatnya secara perlahan. Meskipun hatinya masih penuh keraguan, Hannah membantu Inggrid menggotong Randika. Keduanya lalu membawanya ke dalam mobil.
Namun, meskipun dirinya terlihat tertidur, Randika benar-benar merasa puas di dalam hatinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com