webnovel

Chapter 5 - Genetika Yang Berbahaya

Suasana arena bergemuruh saat Haruto bersiap untuk menghadapi Ryota, petarung yang terkenal dengan kekuatannya yang luar biasa. Berat 120 kg dan otot-otot besar membuat Ryota tampak seperti monster yang siap menghabisi siapa pun yang melawannya. Haruto merasakan tekanan yang semakin berat, tetapi dia tahu bahwa ini adalah saat untuk membuktikan dirinya.

Saat bel berbunyi, Ryota melesat maju, meluncurkan serangan dengan kecepatan yang mengerikan. Haruto berusaha menghindar, tetapi Ryota sudah menunggu. Pukulan pertama mengenai tubuhnya, dan dia terjatuh ke matras. Rasa sakit menyengat, tetapi Haruto tidak mau menyerah.

Meskipun fisiknya lebih kecil, semangatnya semakin membara. Haruto bangkit, mengatur napas dan berusaha fokus. Namun, di tengah rasa sakit, dia merasakan sesuatu yang aneh di punggungnya. Sebuah benjolan muncul, terasa berdenyut dengan kekuatan yang tidak biasa. Ketika dia menyentuhnya, dia merasakan sesuatu yang aneh—seolah gen dari ayahnya mulai bangkit dalam dirinya.

Seketika, wajah iblis yang mengerikan muncul di punggungnya. Senyum lebar yang menakutkan dan aura kekuatan yang kuat mengalir ke seluruh tubuhnya. Dalam sekejap, Haruto merasakan lonjakan energi yang tak terbayangkan. Seluruh statistiknya—daya tahan, kecepatan, dan kekuatan—meningkat secara drastis.

"Ini… apa yang terjadi?" Haruto terkejut, tetapi semangatnya membara. Dia merasakan kekuatan yang mengalir, seolah-olah wajah iblis itu memberinya energi dan kepercayaan diri yang baru.

Ryota melancarkan serangan berikutnya, tetapi kali ini Haruto dapat menghindar dengan mudah. Dia bergerak dengan kecepatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Setiap gerakan terasa lebih ringan, lebih cepat. Dia mengalihkan serangan Ryota dan melancarkan serangan balik yang memukau.

Penonton terdiam, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Haruto, dengan ukuran tubuhnya yang kecil, kini bergerak lincah, seolah-olah dia adalah makhluk yang berbeda. Serangan demi serangan yang diluncurkan Ryota terasa tidak berarti. Haruto menangkis serangan dengan mudah dan menyerang balik dengan kekuatan yang jauh melampaui yang sebelumnya.

"Bocah ini… tidak mungkin!" Ryota terkejut, mencoba mengatur strateginya.

Dengan satu gerakan memukau, Haruto melompat ke udara dan melakukan serangan dari atas. Pukulan itu menghantam Ryota dengan kekuatan yang luar biasa, membuatnya terhuyung ke belakang. Sorakan penonton menggema, penuh keheranan dan kekaguman.

"Apa yang terjadi padanya?" bisik penonton satu sama lain. "Dia tidak sama seperti sebelumnya!"

Dengan wajah iblis di punggungnya, Haruto merasakan kekuatan baru itu semakin mengalir. Dia tidak hanya bertarung untuk menang; dia bertarung untuk menemukan jati diri. Dalam momen itu, dia tahu bahwa dia memiliki potensi yang lebih besar daripada yang dia bayangkan.

Haruto melanjutkan serangan, kombinasi teknik yang dia pelajari mengalir tanpa henti. Ryota terdesak, tidak bisa melakukan serangan balasan yang efektif. "Ini tidak mungkin! Aku tidak bisa kalah dari bocah sepertimu!" Ryota berteriak, tetapi Haruto tidak memberi ruang untuk ragu.

Dalam momen terakhir, Haruto melancarkan serangan pamungkas. Dengan semua kekuatan dan kecepatan yang mengalir, dia mengalihkan serangan Ryota dan melesat maju, menendang dengan kuat ke arah tubuh Ryota. Pukulan itu menghantam keras, dan Ryota terjatuh, tak berdaya.

Sorakan penonton bergema dalam euforia, terkejut melihat apa yang baru saja terjadi. Haruto berdiri di sana, merasakan kombinasi antara kemenangan dan kelegaan. Dia telah melampaui batasan yang selama ini menghalangi dirinya, dan dengan wajah iblis di punggungnya, dia tahu bahwa dia telah menemukan kekuatan sejatinya.

Ryota terbaring di matras, tatapannya penuh kekaguman. "Kau… kau luar biasa," katanya, suaranya hampir tidak terdengar.

Haruto menatapnya, merasakan rasa hormat yang tiba-tiba muncul. "Terima kasih. Aku tidak akan berhenti di sini."

Saat dia meninggalkan ring, penonton masih terpesona oleh apa yang baru saja mereka saksikan. Haruto tahu bahwa ini adalah awal dari perjalanan yang lebih besar. Dengan kekuatan baru yang bangkit dari dalam dirinya, dia siap menghadapi tantangan berikutnya—bukan hanya untuk mengalahkan ayahnya, tetapi untuk menemukan siapa dirinya yang sebenarnya.

Dan saat dia menatap wajah iblis di punggungnya, dia menyadari bahwa kekuatan itu bukan hanya warisan, tetapi juga tanggung jawab. Perjalanan ini baru saja dimulai.