Keeseokan harinya Lalita terbangun karena kelaparan, melihat ke samping tampak Lardo masih terlelap. Hampir dua jam mereka bergumul dengan panas, seperti biasa Lardo tidak pernah puas menyentuh Lalita. Untunglah kali ini Lardo tidak bermain kasar seperti sebelumnya. Lalita mengusap lembut perutnya. Lalita tersenyum anak mama pasti sudah kelaparan ya. Karena ketidaksabaran Lardo, Lalita harus melewatkan jam makan siangnya.
Lalita mengenakan kameja kebesaran Lardo, berjalan ke kemar mandi untuk membersihkan diri sebelum turun untuk mengisi perutnya yang sudah sangat kelaparan.
Lalita mencari pakaian santai di dalam koper. Saat melihat ke arah tempat tidur ternyata sudah kosong, kemana perginya Lardo. Lalita turun dengan perut bergemuruh lapar.
Bi Subi, tadi masak apa?. Lalita melihat Subi yang sedang membuat segelas kopi.
"Nona!. Saya akan menyiapkan makanan untuk nona, setelah mengantar kopi ini ke ruang kerja tuan muda, tunggulah sebentar nona.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com