webnovel

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Horror
Sin suficientes valoraciones
244 Chs

Trauma Gelap

Malam itu merupakan malam yang sunyi, Peter tengah terlelap di atas kasurnya yang berada di dalam kamar sang kakak, setelah sebelumnya Thomas mengatakan bahwa dirnya tidak akan pulang di malam itu.

Braaakkk!!

Sebuah suara yang di dengar oleh Peter saat itu, membuatnya kini terperanjat dan kemudian detik selanjutnya ia mendengar suara bentakan dari sang Ayah kepada seseorang di bawah sana, yang tentu saja membuat Peter merasa sangat penasaran saat itu.

"Bagaimana bisa itu tidak mencukupi utangku, Huh?!!" itulah bentakan yang terdengar dari mulut sang ayah, yang membuat Peter pun akhirnya mengendap-endap untuk pergi ke luar dari kamar Thomas untuk melihat apa yang terjadi di bawah sana. Peter berjalan untuk keluar dari kamarnya dan mengintip di sela-sela pembatas lantai dua dan lantai satu, untuk melihat kini sang ayah tengah berbicara dengan beberapa orang laki-laki yang tubuhnya cukup besar dan juga menyeramkan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com