Enam sahabat yaitu Adi, Budi, Rian, Fikri, Kiki, dan Lala sedang mencari informasi mengenai sebuah villa untuk liburan mereka. Mereka sangat terkesan dengan foto-foto yang mereka lihat di internet dan bertekad untuk menginap di villa tersebut.
Setelah melakukan pencarian dan negosiasi, mereka akhirnya berhasil menyewa villa itu. Mereka sangat senang dan tidak sabar untuk menikmati liburan mereka di villa tersebut.
Pada saat tiba di villa, mereka sangat terkejut melihat kondisi villa yang sangat memprihatinkan. Villa yang seharusnya megah dan indah ternyata rusak dan tidak terawat. Namun, mereka memutuskan untuk tetap menginap karena sudah membayar sewa dan tidak ingin membuang uang mereka sia-sia.
Pada malam hari, enam sahabat bernama Adi, Budi, Rian, Fikri, Kiki, dan Lala terperangkap di dalam villa yang mereka sewa untuk liburan. Mereka tidak bisa tidur karena fasilitas di dalam villa sangat tidak memadai. Air panas tidak ada, listrik sering mati, dan banyak fasilitas lainnya yang tidak berfungsi dengan baik.
Mereka mulai merasa tidak nyaman dan sangat tidak senang. Namun, semua perasaan marah mereka terasa sirna ketika mereka melihat lukisan yang ada di dalam villa. Lukisan tersebut sangat menyeramkan dan menunjukkan sosok hantu pocong.
Adi, Budi, Rian, Fikri, Kiki, dan Lala mulai merasa tidak nyaman dan sangat tidak senang. Mereka mulai bertanya-tanya mengenai asal muasal lukisan tersebut dan apakah ada hubungannya dengan villa ini. Namun, semua pertanyaan mereka terjawab ketika mereka mulai melihat sosok hantu pocong yang mulai muncul di malam hari.
Mereka semakin ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Adi, Budi, Rian, Fikri, Kiki, dan Lala harus berusaha bertahan hidup dan mencari jalan keluar dari villa tersebut sebelum hantu pocong menghabisi mereka semua.
Mereka berpisah untuk mencari jalan keluar, namun sepertinya jalan itu terkunci. Mereka menemukan sebuah kamar dengan lukisan pocong yang menakutkan di dinding. Keesokan harinya, mereka sadar bahwa mereka terperangkap dan tidak bisa keluar dari villa itu. Setiap kali mereka berusaha untuk mencari jalan keluar, mereka selalu diterima oleh hal-hal yang menyeramkan dan menakutkan. Ada suara berisik, terdengar tangisan dan bisikan yang datang dari tempat tidak jelas.
Rian mencoba untuk membuka pintu kamar, namun pintunya terkunci dari luar. Mereka berusaha untuk memecahkan kunci atau membuka jendela, namun usahanya sia-sia. Mereka semakin panik dan tidak tahu harus berbuat apa lagi. Lalu tiba-tiba, mereka melihat pocong yang ada di lukisan itu bergerak dan muncul dari lukisan itu. Pocong itu memandang mereka dengan tatapan mengerikan dan membuat mereka semakin ketakutan.
Adi, Budi, Rian, dan Fikri berusaha untuk berlari dari tempat itu, namun mereka terperangkap dan tidak bisa melarikan diri. Pocong itu terus mengejar mereka dan akhirnya menangkap mereka satu per satu. Mereka berteriak dan berusaha untuk bertahan, namun mereka tidak bisa melawan kekuatan pocong itu. Satu per satu mereka diterkam oleh pocong itu dan hilang dalam kegelapan.
Kiki dan Lala berlari ke lantai dasar villa saat mereka mencoba untuk menemukan misteri di balik villa itu. Mereka berjalan melalui koridor gelap dan membuka setiap pintu yang mereka temukan. Mereka menemukan banyak hal menyeramkan, seperti gambar-gambar jahat dan tulisan dalam darah. Namun, ketika mereka membuka satu pintu yang terakhir, mereka menemukan sesuatu yang membuat mereka terkejut dan takut. Mereka menemukan bahwa villa itu adalah rumah dari pocong dan bahwa mereka terperangkap di dalamnya. Kini Kiki dan Lala harus berjuang untuk bertahan hidup dan mencari jalan keluar sebelum pocong mereka temukan dan membunuh mereka. kiki dan lala berakhir di terkam dan dibunuh oleh pocong. Mereka tidak pernah ditemukan lagi dan misteri dibalik villa tersebut tetap tidak terpecahkan. Ke 6 teman mereka yang lain juga tidak pernah ditemukan dan hanya terdapat tanda-tanda bahwa mereka pernah ada di sana. Hantu pocong masih menghantui villa itu, menunggu korban berikutnya yang terperangkap dan terjebak dalam misterinya.