"Setidaknya, Pangeran Jeelian tidak dihukum mati, hamba tidak tega jika melihat Pangeran Jeelian dihukum mati, karena ini bukan murni kesalahannya."
"Benar. Aku sangat hancur melihat apa yang harus ia terima. Tapi meskipun demikian, aku juga tidak bisa merubah apa yang seharusnya terjadi. Ini adalah hal yang memang harus ia alami, tidak ada yang bisa kita lakukan lagi."
"Benar, Paduka, semoga saja ini adalah hal yang terbaik untuk kita semua, Paduka sudah melakukan hal dengan baik, sudah adil saat membuat keputusan, tidak ada yang bisa membantah itu semua, hamba hanya berharap, jika memang ratu pertama sembuh, Paduka dengan ratu pertama bisa saling hidup bersama kembali."
Raja Jilian hanya diam saat mendengar apa yang diucapkan oleh sang patih.
Bersama hidup kembali dengan istri pertamanya? Siapa yang tidak ingin? Ia juga punya pikiran seperti itu, tapi apakah istri pertamanya mau menerima dirinya kembali? Itu yang membuat dirinya bimbang.
***
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com