"Kau tidak usah terpengaruh, aku yakin itu tidak benar, Raja Jilian tidak mungkin mengatakan hal itu dengan serius, mungkin ada sesuatu yang membuat ia harus mengatakan hal demikian pada anggota kerajaan."
"Aku tahu, karena, ayah hanya ingin memberikan tahta itu pada Jeelian bukan padaku, dan sejujurnya, aku kembali bukan untuk mengincar kedudukan di istana, aku hanya ingin menghukum orang-orang yang sudah membuatku dan ibuku jadi seperti sekarang."
"Jeelion jangan mudah terpengaruh apa yang kau dengar, karena terkadang itu bukan sebuah kebenaran, baiklah sekarang kau cobalah lakukan meditasi, kau harus mengosongkan pikiranmu, karena jika tidak, kau tidak akan bisa membuat dirimu sembuh secara total."
Pangeran Jeelion mengangguk. Ia segera melangkah menuju sebuah batu yang permukaannya juga pipih, lalu duduk di atas batu itu dengan kaki bersila dan kedua telapak tangan ia satukan di depan dada.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com